Wali Kota Frey, pada Rabu, menyatakan dakwaan kriminal kepada polisi yang melakukan tindak kekerasan kepada Floyd. Satu polisi yang menekan leher floyd dengan lututnya dan tiga petugas lainnya yang terlibat dalam penangkapan itu telah dipecat.
Kepala Kepolisian Minneapolis, Medaria Arradondo meminta maaf atas “rasa sakit, kehancuran dan trauma” yang disebabkan oleh kematian Floyd. Dia mengatakan bahwa departemennya telah berkontribusi pada “menurunya harapan” di kota itu.
Ketua Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet juga mengutuk kematian Floyd, dengan mengatakan bahwa peran “diskriminasi ras yang mengakar dan meresap” harus diakui dan ditangani.
Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Diseret ke Meja Hijau Atas Kasus Penyuapan, Penipuan dan Pengkhianatan
Sejumlah selebriti dan atlet, termasuk John Boyega, LeBron James, Beyonce, dan Justin Bieber, juga menyatakan kemarahannya atas insiden itu.
Insiden itu menambah kemarahan yang sudah lama terpendam atas pembunuhan polisi terhadap warga kulit hitam di Amerika. Termasuk salah satu kasus Breonna Taylor di Kentucky baru-baru ini.
Demonstrasi kemudian menyebar ke seluruh penjuru Amerika. Para demonstran turun ke jalan-jalan di Chicago, Los Angeles dan Memphis.
Insiden itu menggemakan kembali kasus Eric Garner, yang dibunuh polisi New York pada 2014. Kematiannya menjadi seruan untuk menentang kebrutalan polisi dan katalisator dalam gerakan Black Lives Matter.