Kepala CNSA, Zhang Kejian mengatakan bahwa selama 50 tahun terakhir, insinyur dan ilmuwan ruang angkasa Tiongkok telah mengatasi berbagai kesulitan dan mencapai pengembangan ruang angkasa melalui kemandirian inovasi.
Dia melanjutkan, CNSA bersedia bekerja sama dengan komunitas internasional untuk memberi kontribusi baru dan lebih besar menjelajahi misteri alam semesta dan mempromosikan kesejahteraan manusia berdasarkan kesetaraan, saling menguntungkan, pemanfaatan secara damai, dan pengembangan inklusif.
CNSA juga mengatakan bahwa semua misi eksplorasi planet China di masa depan nantinya akan diberi nama “Tianwen”. Hal itu untuk menandakan penjelajahan ilmiah negara itu di ruang angkasa.
Sebelumnya, China berhasil meluncurkan satelit pertamanya, Dongfanghong-1, pada 1970.
Pada 2003, Negeri Tirai Bambu ini menjadi negara ketiga yang mengirim seorang pria ke luar angkasa dengan roketnya sendiri setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Sejak itu, China telah berlomba untuk mengejar ketinggalan dari Rusia dan Amerika Serikat dan berambisi menjadi kekuatan ruang angkasa utama pada tahun 2030.