Morales menduga salah satu Jenderal Angkatan Udara Bolivia terlibat dalam rencana pembunuhannya itu. Ia adalah Jorge Gonzalo Terceros Lara. Morales bilang Jorge “berubah total” akhir-akhir ini. Morales juga menunjukkan fakta bahwa pemimpin Kudeta Luis Fernando Camacho mengumumkan pada hari saat helikopter Morales mengalami masalah. “Bolivia akan menyaksikan kejatuhan Morales,” kata Jorge seperti yang dikutip Russian Today.
Baca juga: Langkah Trump Tarik Pasukan, Picu Turki Serang Kurdi Suriah
Morales mendapatkan suaka politik dari Meksiko setelah diminta turun oleh pimpinan angkatan bersenjata Bolivia. Morales bercerita dirinya sering menggunakan helikopter sebagai alat transportasinya. Bahkan dalam kondisi buruk pun, Morales tetap akan menggunakan helikopter. Namun, dia bilang peristiwa kerusakan helikopter tak pernah terjadi, kecuali pada awal bulan ini.
Morales mengecam kerusuhan yang terjadi di Bolivia pasca dirinya lengser. Rabu kemarin, Morales meminta PBB turun tangan dan mengecam kudeta serta pembantaian Polisi ke penduduk Pribumi. Pendukung Morales yang sebagian besar adalah orang pribumi memprotes Jeanine Anez yang mengambil kekuasaan dengan mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai Presiden Bolivia.
Baca juga: Lawan Cyber Bullying, Parlemen Korea Selatan Siap Godok RUU ‘Sulli Law’
Hingga hari ini setidaknya 31 orang tewas akibat kerusuhan di Bolivia. Kerusuhan itu sendiri dipicu sengketa pemilihan Presiden pada 20 Oktober lalu.