![Mantan Inspektur Senjata PBB: Eropa Berkhianat Kepada Iran](https://i0.wp.com/www.tiktak.id/wp-content/uploads/2020/01/Mantan-Inspektur-Senjata-PBB-Eropa-Berkhianat-Kepada-Iran.jpg?resize=660%2C400&ssl=1)
TIKTAK.ID – Pemerintah Perancis, Jerman, dan Inggris akhirnya mengajukan Mekanisme Penyelesaian Sengketa (DRM) sebagai upaya untuk memaksa Iran kembali ‘mematuhi’ perjanjian nuklir 2015 atau the Joint Comprehensive Program of Action (JCPOA).
Keputusan itu diambil ketiga negara Eropa sebagai respons atas keputusan Iran menghentikan komitmen di bawah JCPOA secara bertahap, mulai dari sebagian hingga keseluruhan. Iran mengambil keputusan itu sebagai tanggapan atas sikap AS yang secara sepihak telah menarik diri dari perjanjian nuklir dan memberlakukan kembali sanksi ekonomi setelah sebelumnya dicabut seiring dengan berlakunya perundingan nuklir tersebut.
“Sangat penting bagi Iran kembali mematuhi dan melaksanakan komitmen dalam perjanjian nuklir. Kami mengungkapkan keprihatinan atas langkah Iran melanggar komitmen dalam perjanjian nuklir,” begitu bunyi pernyataan bersama ketiga negara pada Ahad lalu, 12 Januari 2020.
Baca juga: Iran Kecam Keputusan 3 Negara Eropa atas Mekanisme Sengketa Perjanjian Nuklir
Namun menurut mantan inspektur senjata PBB (1991 – 1998) Scott Ritter, langkah yang ditempuh oleh tiga negara Eropa itu adalah langkah tidak jujur yang dirancang untuk memberi cover diplomatis atas kegagalan tiga negara Eropa itu untuk mengimplementasikan isi perjanjian.
Sebelumnya, Amerika menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran pada 2015. Presiden Amerika Donald Trump menyebut perjanjian itu kadaluwarsa dan dilakukan pada masa pemerintahan Barack Obama. Hal ini oleh Iran disebut sebagai pelanggaran perjanjian nuklir.
Halaman selanjutnya…