“Dengan melakukan hal itu, Uni Eropa telah mendukung tuduhan AS yang tidak berdasar tentang niat senjata nuklir Iran, yang menciptakan bentrokan tak terhindarkan antara Washington dan Teheran. Hal ini memiliki potensi nyata akan menyeret seluruh dunia menjadi terpuruk,” kata Scoot.
Iran sendiri merespons keputusan AS dan Eropa dengan menggunakan haknya yang bersandar pada Pasal 26 dan Pasal 36 di JCPOA. Pasal-pasa itu memungkinkan Iran untuk “menghentikan komitmen di bawah JCPOA, secara keseluruhan atau sebagian “, baik dikarenakan pengenaan kembali sanksi baru terkait nuklir, atau ” kegagalan signifikan” dalam melaksanakan kewajiban atas perjanjian JCPOA, atau dalam hal ini, keduanya.
Baca juga: Ikut Menghasut Pengunjuk Rasa, Duta Besar Inggris untuk Tehran Ditahan
Scoot menegaskan, Iran hanya menuntut agar Eropa memenuhi kewajibannya dan menghadapi sanksi ekonomi AS. Namun, Eropa gagal melakukannya, sehingga Iran secara bertahap juga mundur dari kewajibannya.
Scoot menyalahkan AS karena mundur dari kesepakatan, dan Uni Eropa karena gagal memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian di JCPOA terkait keterlibatan hubungan ekonomi dengan Iran.