Meski begitu, UAS berpesan agar senantiasa memaafkan segala macam perilaku buruk yang diterima. Menurutnya, hal itu adalah bentuk rendahnya manusia di hadapan Sang Pencipta. Ia juga mengimbau agar tidak dendam, tidak marah, dan santai dalam menghadapi kritikan.
Sebelumnya, UAS mengklaim sempat melaporkan perundungan yang pernah dialaminya ke polisi. Namun, ketika meminta bertemu dengan pelaku perundungan tersebut, UAS akhirnya merasa kasihan.
“Begitu di-bully, saya lapor ke Polda. Saya dipanggil, datang dua kali datang ke Kejaksaan. Mana dia yang bully saya? ‘Mencret’. Setelah itu, saya nggak mau lapor lagi,” katanya.
Ia menganggap semua pelaku perundungan adalah pengecut. Untuk itu, ia menyatakan enggan melaporkan orang yang merundung dirinya.
“Ternyata yang bully di internet itu pengecut semua. Pernah jumpa saya di parkiran kalau di Riau, saya ga pernah ada pengawal, saya sendiri ketemu, saya dicengin, saya kejar pontang-panting lari,” ungkap UAS.
Baca juga: Jakarta Banjir Lagi, Spanduk Tuntut Anies Mundur Muncul di Jakpus