Kemudian masalah kesamaan karakter pemilih dari kompetitor yang berasal dari kepala daerah. Menurut Arya, karakter pemilih Prabowo beririsan karakter pemilih Anies Baswedan.
Arya menganalisa, besar kemungkinan Anies dianggap kompetitor politik oleh Prabowo pada Pilpres 2024, sehingga untuk menyulitkan langkah politik Anies muncullah manuver-manuver politik.
Faktor lainnya adalah terkait situasi politik lokal, bahwa Anies dianggap menyulitkan posisi Gerindra untuk meraih kembali posisi Wakil Gubernur yang kosong sejak ditinggalkan Sandi saat mencalonkan diri sebagai cawapres.
Pesan Prabowo kepada kader Gerindra DKI Jakarta tampaknya benar-benar dilaksanakan. Beberapa hari yang lalu Fraksi Gerindra DKI Jakarta mempersoalkan laporan kinerja Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Mereka merasa tidak pernah mengetahui capaian kerja TGUPP, sementara hasil kinerja itu menjadi bahan pertimbangan Gerindra mengesahkan anggaran TGUPP 2020 yang diajukan Bappeda DKI sebesar 21 miliar.
Baca Juga: Bertemu Wamenhan, Prabowo: Kamu yang Kerja, Aku yang Tidur
Apapun yang terjadi.. Anies tetap presidenku ??