Haftar mengaku berjuang untuk menyingkirkan Tripoli dari kelompok-kelompok bersenjata yang berhaluan Islamis. Yaitu kelompok yang telah menerima dukungan dari Uni Emirat Arab, Mesir, dan, yang terbaru, dari tentara bayaran Rusia, menurut para diplomat dan pejabat Tripoli.
Townsend menyuarakan keprihatinan mendalam tentang peran Rusia yang tumbuh di negara itu, termasuk bagaimana hal itu akan memengaruhi “kedaulatan wilayah Libya dan misi kontra-terorisme AFRICOM”.
Baca juga: Trump Juluki Kim Jong Un ‘Rocket Man’
Penasihat urusan AS di GNA Libya Mohammed Ali Abdallah mengatakan pesawat tak berawak AS itu jatuh di dekat kubu pro-LNA Tarhuna, sekitar 65 km tenggara Tripoli.
“Hanya Rusia yang memiliki kemampuan itu -dan mereka beroperasi di tempat kejadian,” kata Abdallah.
Menurut perhitungan AS, sejak April lalu, lebih dari 200 warga sipil terbunuh dan lebih dari 128.000 orang telantar dalam perang saudara di Libya.
Baca juga: Rusia Terbitkan Aturan Media ‘Agen Asing’