
TIKTAK.ID – Pangkalan militer Amerika Serikat di pulau Okinawa dilockdown setelah hampir 100 kasus virus Corona ditemukan di beberapa pangkalan Korps Marinir Amerika Serikat di Jepang.
Perintah lockdown dikeluarkan pada Sabtu pagi, yang melarang hampir puluhan ribu personel militer Amerika keluar pangkalan tanpa persetujuan dari seorang perwira dengan pangkat Letnan Kolonel atau lebih.
Perintah itu juga berlaku bagi Pangkalan Udara Kadena yang disebut sebagai pangkalan paling vital. Pangkalan itu disebut-sebut sebagai pusat kekuatan udara Amerika di Pasifik. Sebutan itu lahir setelah pekan lalu laksamana Amerika memuji “langkah luar biasa” yang diambil Angkatan Laut untuk memulihkan kesiapan militer Amerika di wilayah tersebut untuk menghadapi wabah yang kian memburuk, tulis CNN.
Kantor gubernur prefektur Okinawa mengatakan 94 kasus Covid-19 telah didiagnosis di antara personel di Futenma, Pangkalan Udara Korps Marinir AS, Camp Hansen dan Camp Kinza pada Senin (13/7/20) sore.
Strategi komunikasi dan petugas operasi untuk Marinir AS di Okinawa, Mayor Kenneth Kunze mengonfirmasi jumlah yang disampaikan Pemerintah Okinawa dan mengatakan pelacakan kontak sedang berlangsung di pulau itu untuk melihat apakah muncul lagi kasus. Kini ratusan Marinir dan anggota keluarga mereka sedang melakukan tes, katanya.
Kunze mengatakan setiap perjalanan kedatangan akan melalui Kadena melalui penerbangan dari Seattle, yang juga berhenti di pangkalan militer Amerika di Yokota dan Iwakuni, Jepang. Tetapi pada Senin sore waktu Jepang, tidak ada kasus Covid-19 yang dilaporkan pada Kadena.
Meskipun ada pembatasan, pejabat Pemerintah Okinawa menyatakan frustrasi dengan pasukan Amerika.
Dalam sebuah pernyataan, Gubernur Prefektur Denny Tamaki mengatakan Amerika seharusnya tidak mengizinkan pasukannya untuk datang ke Okinawa dari pangkalan di Amerika dan di tempat lain selama pandemi.
Kantor gubernur mengatakan personil militer Amerika yang tiba di pulau itu ditempatkan di hotel-hotel di distrik Chatan di pulau itu, dekat Pangkalan Udara Kadena karena fasilitas di pangkalan dipenuhi dengan personel Amerika yang kini menjalani isolasi Covid-19.
Kunze mengatakan pada Senin ini bahwa semua kasus Covid-19 berada dalam isolasi di barak Marinir Amerika di pulau itu.
Selain itu, semua Marinir, anggota keluarga mereka dan pekerja sipil Amerika yang tiba di pulau itu harus menjalani karantina selama 16 hari, katanya.
Tamaki mengatakan kepada penyiar publik NHK News bahwa lonjakan kasus Amerika terjadi setelah pulau itu berhasil mencegah kasus Corona.
“Saya terkejut. Sangat disesalkan bahwa sejumlah besar kasus terjadi dalam waktu singkat pada saat semua warga Okinawa berusaha keras untuk mencegah infeksi menyebar,” katanya.
Okinawa memiliki nol kasus baru antara 1 Mei dan 7 Juli. Jumlah total per 10 Juli adalah 145 infeksi, dengan 7 orang meninggal.
Kasus-kasus baru di antara anggota militer Amerika karena karena virus ini juga menyebar dengan cepat di Amerika Serikat. Lebih dari separuh dari 50 negara bagian tersebut berurusan dengan peningkatan angka kasus baru dibandingkan dengan seminggu yang lalu.
Satu negara bagian, Florida, melaporkan 15.299 kasus baru Covid-19 pada Sabtu lalu, jumlah tertinggi kasus baru dalam satu hari oleh negara bagian lain sejak pandemi virus Corona dimulai.
Kadena menyebut dirinya “Keystone of Pacific”. Hampir 18.000 orang Amerika bekerja di pangkalan itu, yang menampung jet-jet tempur Angkatan Udara Amerika, pesawat-pesawat pengintai Angkatan Laut Amerika dan merupakan pusat utama bagi pergerakan pesawat Amerika di seluruh wilayah, termasuk operasi yang sering dilakukan di Laut China Selatan.
Sementara itu pada Senin ini, Pasukan Amerika di Korea melaporkan bahwa 11 anggota miiliter Amerika yang tiba di Korea Selatan telah dinyatakan positif Covid-19. Semua personel yang memasuki Korea Selatan kini harus diuji dan dikarantina selama 14 hari, kata USFK dalam sebuah cuitannya di Twitter.