
TIKTAK.ID – Terjadi gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Banten, Jawa Barat. Pabrik sepatu PT Shyang Yao Fung yang berlokasi di Kawasan Industri Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, melakukan PHK secara massal terhadap karyawannya.
PHK massal tersebut pun mencuri perhatian masyarakat luas, tak terkecuali Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah videonya viral di dunia maya. Jokowi dikabarkan menaruh perhatian terhadap kejadian PHK massal itu.
Pasalnya, pabrik sepatu ini telah dikenal sebagai produsen brand sepatu kenamaan dunia, dan sudah dipercaya oleh sejumlah pembeli besar selama beberapa tahun terakhir. Bahkan buyer atau pembelinya antara lain Adidas dan Nike.
Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Eddy Widjanarko mengatakan sempat ada kesimpangsiuran di masyarakat mengenai alasan pabrik tersebut PHK massal. Ia mengaku banyak yang mengira PHK massal pada pabrik itu karena dampak pandemi virus Corona (Covid-19), termasuk di antaranya Jokowi.
“Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan mudah-mudahan tidak ada PHK. Namun ketika ia mendengar ada PHK, dia kaget, kemudian menyampaikan ke Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Mungkin Jokowi mengira PHK massal itu karena imbas Covid-19,” ujar Eddy, seperti dilansir CNBC Indonesia, Rabu (6/5/20).
Eddy menceritakan, setelah itu Menko Airlangga menelepon dirinya untuk mengonfirmasi alasan PHK massal PT Shyang Yao Fung. Eddy pun menampik alasan PHK massal akibat Covid-19.
Baca juga : Ini Deretan Pengacara yang Siap Dampingi Said Didu Melawan Luhut
Eddy menjelaskan bahwa PT Shyang Yao Fung, yang merupakan anggota Aprisindo tersebut, memang sudah sejak lama menyiapkan untuk mengambil langkah PHK massal. Ia menuturkan, pabrik itu melakukan relokasi dari Tangerang ke Brebes, Jawa Tengah. Menurutnya, hal itu karena persoalan upah buruh yang tinggi di Banten dan perluasan pabrik.
“Saya tekankan bahwa PT Shyang Yao Fung pindah bukan karena Covid-19, melainkan hal itu memang strategi perusahaan. Pabrik sudah memiliki rencana sejak beberapa tahun lalu untuk pindah dan membuka perusahaan lebih besar,” terangnya.
Eddy menyebut konsekuensi dari pindah pabrik, yakni PT Shyang Yao Fung melakukan PHK massal terhadap 2.500 pekerja, yang dilakukan pada Mei 2020 secara bertahap.