TIKTAK.ID – Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador pada Senin (15/6/20), mengatakan siap memasok bensin ke Venezuela jika diminta, meskipun ada ancaman sanksi dari Amerika kepada negara Amerika Latin itu. Dia mengatakan melakukan semua itu demi alasan “kemanusiaan”.
Lopez menambahkan bahwa dia selama ini belum mendapat permintaan seperti itu dari tetangganya, Pemerintah Venezuela.
Pemerintah Amerika berusaha mencekik sumber pendapatan utama Venezuela, ekspor minyak. Amerika melakukan itu untuk menekan dan merusak perekonomian Pemerintah Presiden Sosialis, Nicolas Maduro. Pengetatan sanksi telah memotong ekspor Venezuela turun tajam, tetapi Maduro tetap bertahan.
Ketika Venezuela terpuruk akibat kekurangan bensin, Iran membantu dengan mengirimkan lima armada kargo ke negara itu dari akhir Mei hingga awal Juni. Washington mengkritik perdagangan antara kedua negara, yang sedang dikenai sanksi oleh Pemerintah Amerika.
Meski ada bayang-bayang sanksi dari Amerika, namun Lopez Obrador mengatakan dia bersedia mengirim bensin ke Venezuela.
“Meksiko adalah negara yang merdeka dan berdaulat,” katanya selama konferensi pers. “Kami membuat keputusan sendiri dan tidak mengacaukan kebijakan negara lain.”
Presiden juga menambahkan bahwa Meksiko tidak ikut campur dalam urusan negara lain dan percaya pada penentuan nasib rakyatnya sendiri.
“Tidak seorang pun memiliki hak untuk menindas orang lain. Tidak ada hegemoni yang harus melumpuhkan negara lain,” kata pemimpin Meksiko itu.
Amerika Serikat, yang tidak menghalangi muatan kapal tanker Iran tetapi dapat menghukum perusahaan yang terlibat dalam perdagangan itu, kini sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi pada puluhan tanker minyak asing tambahan yang telah mengangkut minyak Venezuela, kata seorang pejabat Amerika kepada Reuters pada awal bulan ini.
Meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat, Iran berencana untuk mempertahankan pengiriman bahan bakarnya ke Venezuela, kata sebuah sumber. Negara itu dapat mengirim dua atau tiga kargo bensin dalam sebulan ke sekutu Amerika Latinnya, tambah sumber itu.
Sementara itu, merespons pernyataan Presiden Meksiko itu, seorang pejabat Istana Kepresidenan Venezuela mengatakan bahwa Pemerintah Presiden Nicolas Maduro akan segera meminta bensin ke Meksiko.
Meksiko dan Venezuela memiliki ikatan sejarah yang panjang di sektor energi. Kedua negara memasok minyak bersubsidi ke negara-negara Karibia dan Amerika Tengah di bawah Pakta San Jose sejak 1980.