TIKTAK.ID – Umumnya, gejala alergi makanan muncul dalam waktu dua jam setelah makan makanan pemicu.
Medical News Today menjelaskan, pada orang dengan alergi makanan, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein tertentu dalam makanan, seolah mereka adalah patogen berbahaya, seperti bakteri, parasit, atau virus.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini sejumlah gejala alergi makanan yang bisa terjadi:
- Reaksi pada kulit
Very Well Health menyatakan alergi makanan bisa menimbulkan ruam kulit, seperti hives atau bintik merah gatal seperti gigitan nyamuk, eksim atau ruam bersisik dan gatal yang bisa melepuh, serta pembengkakan jaringan, terutama di sekitar wajah dan bibir.
Biasanya, dokter menyarankan untuk mengobati reaksi kulit dengan antihistamin oral, seperti Benadryl (diphenhydramine) atau agen topikal seperti krim steroid, lotion kalamin, atau rendaman oatmeal. Perhatikan pula hives yang timbul, apakah bertahan untuk waktu yang singkat atau tampaknya bertahan lebih lama dari beberapa jam. Hal itu akan membantu dokter menentukan penyebab gatal-gatal.
- Gangguan pencernaan
Alergi makanan bisa menimbulkan gejala yang berkaitan dengan kondisi perut atau usus. Sebab, hal itu adalah bagian dari cara tubuh membuang makanan penyebab alergi. Gejala alergi makanan yang berkaitan dengan perut dan usus adalah sakit perut, mual, muntah, dan diare, yaitu BAB encer lebih dari tiga kali sehari.
Meski begitu, sakit perut kronis bukan hanya bisa menjadi tanda memiliki alergi makanan. Kondisi tersebut juga bisa menjadi tanda dari beberapa masalah pencernaan lain, seperti intoleransi laktosa, penyakit celiac, penyakit radang usus (IBD), dan ulkus.
- Masalah pernapasan
Alergi makanan bisa berdampak pada paru-paru, mulut, dan atau tenggorokan, sehingga berpotensi memengaruhi kemampuan bernapas. Terlebih bila Anda menderita asma dan alergi makanan, akan berisiko lebih tinggi mengalami reaksi alergi parah yang melibatkan kesulitan bernapas.
Sejumlah gejala alergi yang memengaruhi saluran udara yaitu mengi atau suara bernada tinggi saat mencoba bernapas, batuk (akibat tenggorokan gatal atau bengkak), rinitis alergi (hidung meler), angioedema atau pembengkakan bibir, lidah, mata, atau wajah, serta kesulitan menelan.