
TIKTAK.ID – Polisi AS melaporkan delapan orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka dalam aksi penembakan massal di fasilitas FedEx di kota Indianapolis, AS, Kamis (15/4/21).
Polisi mengatakan, serangan itu dimulai sekitar pukul 23:00 waktu setempat pada Kamis malam di Indianapolis, Indiana -Ibu Kota Negara Bagian dan kota terbesarnya, seperti yang dilaporkan BBC.
Dalam konferensi pers pada Jumat (16/4/21), pejabat kota mengatakan belum ada motif yang ditetapkan. “Kami tidak akan pernah benar-benar tahu seluk beluk mengapa ini terjadi, tetapi kami akan berusaha sebaik mungkin,” kata Kepala Polisi, Randal Taylor.
Wakil Kepala Investigasi Kriminal, Craig McCartt mengatakan bahwa pria bersenjata itu mulai menembak begitu dia tiba di gedung.
“Tersangka ini datang ke fasilitas dan ketika dia datang ke sana, dia keluar dari mobilnya dan dengan cepat mulai melancarkan penembakan acak di luar fasilitas,” katanya.
“Tidak ada konfrontasi atau argumen, dia hanya muncul lalu mulai menembak membabibuta,” tambahnya.
Empat orang ditemukan tewas di luar gedung, dan empat lainnya di dalam.
Penyerang, yang tampaknya telah menembak dirinya sendiri “beberapa menit” sebelum polisi tiba, juga ditemukan di dalam fasilitas tersebut.
“Ketika petugas tiba, mereka menemukan tempat kejadian perkara yang sangat kacau,” kata McCartt, menambahkan bahwa mereka yakin pria bersenjata itu menggunakan senapan selama serangan itu.
Wali Kota Joe Hogsett menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan menyerukan kepada orang Amerika untuk mengatasi “momok kekerasan senjata yang telah menewaskan terlalu banyak orang di komunitas kami dan di negara kami”.
Pernyataan FedEx mengatakan perusahaan mengetahui penembakan itu dan bekerja sama dengan pihak berwenang.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami, dan pikiran kami tertuju pada semua yang terpengaruh,” katanya.
Media lokal mengutip pekerja FedEx Jeremiah Miller yang mengatakan dia telah melihat pria bersenjata itu menembak.
“Saya melihat seorang pria dengan sejenis senapan mesin ringan, senapan otomatis, dan dia menembak di tempat terbuka. Saya segera merunduk dan ketakutan,” katanya.
Ini adalah penembakan massal ketiga di Indianapolis tahun ini. Lima orang tewas, termasuk seorang wanita hamil, dalam penembakan di bulan Januari. Pada bulan Maret, tiga orang dewasa dan satu anak tewas setelah pertengkaran pecah atas pemeriksaan stimulus virus Corona.
Data Kekerasan Senjata menyebutkan jumlah kematian akibat kekerasan senjata dari semua penyebab pada 12.395 sepanjang tahun ini di AS, 147 di antaranya terjadi dalam penembakan massal. Tahun lalu terjadi total 43.549 kematian, dan 610 dalam penembakan massal.