Juru bicara Komando Angkatan Udara AS Kolonel Christopher Karns mengatakan dari pantauan AS yang belum pernah diungkap sebelumnya menyimpulkan bahwa tentara bayaran Rusia atau Tentara Nasional Libya sedang mengoperasikan pertahanan udara pada saat drone dilaporkan hilang, pada Rabu (21/11/19).
Karns mengatakan Amerika Serikat meyakini operator pertahanan udara milik Rusia menembak pesawat AS setelah “mengira itu sebagai drone oposisi”.
Senada dengan militer AS, pejabat Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya mengatakan bahwa Rusia bertanggung jawab atas penembakan drone milik AS itu.
Baca juga: China Berang Dituduh Amerika Tindas Hongkong
Rusia menyangkal semua tuduhan Amerika. Mereka menegaskan tak pernah menggunakan tentara bayaran. Bila ada warga sipil Rusia yang bertempur di luar negeri, menurut Moskow adalah para sukarelawan. Khalifa Haftar juga menyangkal mereka mendapat dukungan dari luar Libya.
Namun salah satu mantan kontraktor Rusia mengatakan bahwa sejak September Haftar menerima dukungan darat dari beberapa ratus kontraktor militer swasta dari kelompok Rusia. GNA dan para diplomat Barat juga mendukung pernyataan itu. Mereka meyakini kehadiran tentara bayaran Rusia di Libya.
Baca juga: Absurd! Amerika Anggap Pendudukan Israel di Palestina Tak Langgar Hukum Internasional
Halaman selanjutnya…