TIKTAK.ID – Ketua Umum Pepabri (Persatuan Purnawirawan TNI/Polri), Jenderal (Purn) Agum Gumelar mengatakan isu kebangkitan Komunis dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terus disuarakan oleh pihak-pihak tertentu dalam beberapa waktu terakhir ini sudah basi. Pasalnya, dua negara leluhurnya, RRC dan Uni Soviet (Rusia) justru sudah menerapkan Kapitalisme.
“Harus diingat bahwa PKI di Indonesia adalah bagian dari gerakan Komunisme internasional, seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia). Namun saat ini, secara ekonomi RRC sudah sangat kapitalis, bahkan menjadi negara kapitalis terbesar di dunia,” ujar Agum, seperti dilansir detik.com, Sabtu (3/10/20).
Agum menyatakan, bila pada 1948 dan 1965 saja PKI yang mendapat sokongan internasional gagal melakukan pemberontakan terhadap NKRI, apalagi sekarang. Ia pun menantang para pihak yang menyuarakan soal kebangkitan Komunis dan PKI untuk menunjukkan aktor, organisasi, dan kekuatannya.
Baca juga : HUT ke-75 TNI, Kapolda Jateng Beri Kejutan ke Pangdam IV Diponegoro
“Jadi isu mengenai Komunis ini, saya membaca komentarnya Alissa Wahid, putri Gus Dur, isu ini sudah basi. Saya yang akan menghantam mereka kalau memang benar ada,” tegas Agum.
Kemudian Agum mengaku cukup paham dengan pola perjuangan Komunis dan PKI. Sebab, ia mengklaim pernah masuk ke dalam tim khusus Satgas Intelijen Kopkamtib di bawah Brigjen TNI Benny Moerdani yang menangani masalah G-30S. Ia menilai hal yang mesti diwaspadai dari isu bangkitnya Komunis ini justru adalah tematik dan cara-caranya.
Agum juga mensinyalir sekarang hampir semua kekuatan yang tidak puas atau anti kepada Pemerintah, sudah menggunakan cara-cara Komunis. Ia mejelaskan, mereka melakukan narasi kontradiksi dan adu domba yang membuat keresahan di masyarakat.
Baca juga : Soal Garam Nasional, Jokowi: Kita Tahu Masalahnya tapi Tak Pernah Cari rJalan Keluarnya
Halaman selanjutnya…