“Saya khawatir isu Komunis ini diangkat terus agar kita lupa terhadap ancaman lain yang satu itu (ekstrem kanan), sehingga mereka leluasa bergerak. Siapa pun yang hendak mengganti Pancasila dengan ideologi lain, adalah ekstrem,” terang mantan Gubernur Lemhanas di awal Reformasi tersebut.
Tidak jelas apakah pernyataan Agum tersebut ditujukan kepada kelompok ekstrem kanan pengusung wacana Khilafah, atau justru kepada PDIP yang belakangan juga santer disebut diam-diam sedang berupaya mengubah Pancasila menjadi Ekasila.
Lebih lanjut Agum menyebut sejak bertahun-tahun masa Reformasi, para anak-cucu keturunan PKI sudah menjalankan rekonsiliasi. Menurutnya, mereka berkiprah secara terbuka di berbagai profesi mulai di DPR hingga masuk TNI/Polri.
Baca juga : Pidato di HUT ke-75 TNI, Jokowi Bicara Soal Pertempuran Masa Depan
Agum juga mengkritisi kiprah sebagian para purnawirawan TNI/Polri yang semestinya menjadi garda terdepan untuk merajut persatuan dan kesatuan.