TIKTAK.ID – Warga Korea Selatan melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Seoul. Mereka marah karena Amerika meminta Seoul membayar lebih mahal untuk mempertahankan 28.500 pasukan Amerika di Korea Selatan, seperti yang dilaporkan Reuters.
Duta Besar Amerika Serikat Harry Harris akhirnya menjadi sasaran kemarahan warga Korea Selatan atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
“Harris keluar! Kami bukan koloni AS. Kami bukan mesin ATM! ” teriak para demonstran di luar kedutaan, yang dikawal ketat polisi.
Demonstran menghancurkan gambar Duta Besar Amerika Harris yang ditempatkan di blok tahu dan biji jelly. Ketika gambar Harris dihancurkan, serempak sejumlah demonstran bersorak. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan rakyat Korea Selatan kepada Amerika.
Baca juga: Uji Coba Rudal Korea Utara Bikin Gerah Jepang
Korea Selatan adalah sekutu lama Amerika Serikat, namun kini dua sekutu itu harus berselisih tentang berapa yang masing-masing harus bayar untuk pasukan AS yang berjaga di Korea Selatan. Trump baru saja memberikan tawaran 4 miliar dolar Amerika dalam setahun. Sementara pembicaraan terkait besaran itu baru akan dibicarakan keduanya di Seoul pekan depan.
Selama ini Seoul telah menyumbang sekitar 900 Dolar Amerika untuk pemeliharaan pasukan AS di negeri Gingseng itu.
“Bagaimana mungkin penyewa meminta kenaikan sewa lima kali lipat dari pemiliknya?” kata salah satu perwakilan Partai Pemuda Kwon Oh-min, di luar kedutaan AS, Jumat (13/12/19).
Hingga saat ini Korea Selatan memiliki pangkalan pasukan AS terbesar ketiga yang berada di luar negeri selain Jerman dan Jepang. Salah satunya adalah termasuk pangkalan utama Angkatan Darat AS Garrison Humphreys di Pyeongtaek, selatan Seoul, yang mencakup area 14,7 juta meter persegi.
Baca juga: Baku Umpat Kim Jong Un vs Donald Trump Terus Berlanjut
Sebelumnya pada Oktober lalu, puluhan mahasiswa naik hingga ke halaman kediaman Duta Besar Amerika sebagai protes terhadap kehadiran pasukan AS di negara itu. Peristiwa itu membuat kedutaan meminta lebih banyak pengawalan polisi.
Para demosntran juga berencana akan kembali berkumpul pada Sabtu besok di luar kedutaan Amerika untuk mendesak Washington mencabut permintaan kenaikan biaya pertahanan untuk tahun berikutnya.
Sementrara di seberang jalan kedutaan AS, demonstrasi tandingan juga berlangsung. Para demonstran ini mendukung Washington. Mereka melakukan teatrikal dengan memukul anggota kelompok mereka sendiri yang mengenakan topeng pimpinan Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menggunakan palu mainan.
Baca juga: Trump Juluki Kim Jong Un ‘Rocket Man’