Bukan saja oleh kawan seperjuangan, Sang Jenderal juga dielu-elukan oleh musuh sebagai ahli taktik militer. Soleimani berada di puncak daftar Pemikir Global dalam pertahanan dan keamanan dalam laporan Foreign Policy (FP) pada 2019.
Sejumlah laporan rencana pembunuhan kepada Sang Jenderal muncul, di antaranya oleh Amerika, Israel dan Arab Saudi – negara-negara ini diyakini menjadi salah satu negara pendukung utama teroris Takfiri yang membuat kekacauan di Timur Tengah.
Namun, pada Kamis lalu Pemerintahan Trump secara terbuka menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan Sang Jenderal.
Dalam sebuah pernyataannya pada Jumat kemarin, Pemimpin Tertinggi Iran bersumpah “membalas demdam” kepada para pelaku serangan.
Pemimpin juga menyampaikan belasungkawa kepada bangsa Iran dan keluarga Jenderal Soleimani, dan menyatakan tiga hari berkabung nasional.