Seorang Wakil Pemerintah Spanyol, Rafaela Valenzuela mengutuk pesta itu. Dia menyebut mereka yang hadir “tidak bertanggung jawab”.
“Saya merasa terkejut dan marah. Insiden seperti ini terjadi pada masa berkabung nasional bagi begitu banyak orang yang meninggal,” katanya.
Pesta itu pertama kali diliput oleh surat kabar Spanyol El Confidencial, yang mengutip sebuah dokumen dari otoritas Andalucian tetapi tidak menyebutkan nama pangeran.
Media Belgia sejak itu mengonfirmasi ke Istana atas keberadaan Pangeran Joachim di Spanyol, dan tempat tinggalnya.
Baca juga: Menteri Pendidikan Italia Jadi Sasaran Pelecehan Seksual Verbal Senator Sayap Kanan
Spanyol saat ini sedang dalam proses melonggarkan karantina terketatnya di Eropa. Pelonggaran itu dilakukan melalui empat tahap, yaitu dimulai dengan melonggarkan lockdown pada 4 Mei, yang membuat anak-anak di bawah 14 tahun harus tetap di rumah selama enam minggu.
Kemudian berlanjut ke fase kedua pada 1 Juni dengan hanya menyisakan pembatasan ketat di kota-kota besar.
Spanyol tercatat memiliki jumlah kasus dan kematian akibat Corona tertinggi di dunia.
Pada Sabtu kemarin, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins, negara itu memiliki 239.228 kasus infeksi dan 27.125 meninggal.