TIKTAK.ID – Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Hari Misbah mengaku memukul seorang sopir truk saat keduanya melintas di simpang empat sekitar Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/8/22) kemarin.
Misabah menjelaskan, kronologi kasus ini bermula ketika sopir truk melaju karena lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Kemudian dari sisi lain, melintas mobil yang di dalamnya terdapat Misbah, menerobos lampu merah. Tabrakan pun tidak terelakkan, sehingga mobil dan truk tersebut mengalami kerusakan.
“Di lampu merah posisi sudah merah, tapi kami masih maksain maju, dan dari depan mobil sudah nutup,” ujar Misbah, seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Survei: Warga NU Ingin PKB Usung Ganjar Ketimbang Prabowo
Setelah itu, sopir truk tersebut berhenti untuk melihat kerusakan yang terjadi. Mobil yang dikendarai Misbah pecah di bagian kaca depan. Misbah yang terpancing emosi lantas keluar dari mobil dan memukul korban di pinggir jalan.
Tidak hanya mengalami pemukulan, korban juga diminta untuk menyerahkan SIM-nya. Misbah mengklaim pihak rental meminta SIM tersebut untuk memudahkan komunikasi dengan korban. Khususnya, kata Misbah, untuk keperluan asuransi memperbaiki kerusakan mobil.
“Saat itu tidak ada keperluan mendesak. Saya mengaku salah, SIM sudah dikembalikan tadi,” ucap Misbah.
Baca juga : Ini Sederet Persiapan Prabowo Menangkan Pilpres 2024
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ikut turun tangan dalam merespons kasus ini. Awalnya kabar pemukulan ini beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Twitter @txtdariorangberseragam. Kabar tersebut sampai ke telinga Gibran, yang lalu membalas akun tersebut.
“Saya cari orangnya,” cuit Gibran sebelum mengadakan mediasi.
Kemudian ketika Paspampres Misbah hendak menyampaikan permintaan maaf secara publik, Gibran tampak murka. Dia menarik masker yang dikenakan Misbah di hadapan awak media sampai putus, lalu membuangnya ke lantai.
Baca juga : Gerindra Siap Berkoalisi dengan Partai Lain, Asal Capresnya Prabowo
Sejumlah warganet di Twitter menilai tindakan Gibran itu berlebihan. Namun Gibran menyatakan bahwa yang dilakukannya itu karena tidak terima dengan perlakuan Misbah yang telah memukuli warganya.
“Dia sudah memukuli warga saya,” ucap Gibran melalui unggahan di akun twitter resminya @gibran_tweet, pada Jumat (12/8/22).
Warganet juga menganggap perlakuan Gibran yang kurang sopan dan mampu merendahkan wibawa Paspampres yang merupakan pasukan khusus dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Maaf, justru wibawa korban yang harus saya jaga,” balas Gibran.