TIKTAK.ID – Nothing Phone (1) diketahui telah resmi diluncurkan ke publik sejak Selasa (12/7/22). Nothing Phone (1) menjadi ponsel pertama buatan perusahaan Nothing, yang didirikan oleh Carl Pei, mantan bos OnePlus.
Nothing Phone (1) mengusung desain yang cukup unik atau “nyentrik”. Keunikan ponsel ini bisa dilihat dengan jelas pada bagian punggung, yang memakai desain transparan, sehingga tampak bentuk permukaan “jeroan”ponsel.
Kemudian terdapat strip lampu LED yang terletak di beberapa bagian punggung, seperti di sekeliling modul kamera belakang, di bagian tengah, dan di atas port USB Type-C. Dengan adanya sistem Glyph Interface, kecerahan dan kedipan dari lampu LED itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Contohnya pengguna dapat menyesuaikan kedipan lampu LED dengan nada dering ponsel, penanda pengisian baterai, dan sebagainya. Penggunaan desain transparan dan penambahan strip lampu LED di bagian punggung tersebut menambah kesan futuristis pada Nothing Phone (1).
Ponsel bergaya “nyentrik” ini sudah bisa dibeli di sejumlah negara, namun sayangnya tidak dengan Indonesia. Pengguna di Tanah Air dapat membelinya dari negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Seperti dikutip KompasTekno dari laman resmi Nothing, berikut ini daftar harga Nothing Phone (1) di Singapura dan Malaysia.
Daftar harga di Singapura
Nothing Phone (1) 8/128 GB dibanderol seharga 769 dolar Singapura (sekitar Rp8,3 juta)
Nothing Phone (1) 8/256 GB dibanderol seharga 869 dolar Singapura (sekitar Rp9,3 juta)
Nothing Phone (1) 12/256 GB dibanderol seharga 949 dolar Singapura (sekitar Rp10,2 juta)
Harga di Malaysia
Nothing Phone (1) 8/256 GB dibanderol seharga 2.399 ringgit Malaysia (sekitar Rp8 juta)
Lebih lanjut, ketersediaan varian RAM dan memori internal dari ponsel ini tampaknya dirilis berbeda-beda di tiap negara. Di Malaysia, Nothing Phone (1) hanya memiliki varian RAM dan memori internal 8/256 GB. Namun untuk wilayah Singapura, varian RAM dan memori internal ponsel ini terbilang cukup lengkap.
Masih belum diketahui secara pasti kapan perangkat tersebut tiba di Indonesia.