Kemudian Asrorun memaparkan apabila seseorang dalam keadaan sehat dan berada di kawasan yang potensi penyebaran rendah, juga harus waspada terhadap pencegahan. Di antaranya, kata Asrorun, dengan memastikan kesehatan diri sendiri, serta kebersihan tempat ibadah. Ia mencontohkan, jemaah bisa membawa sajadah sendiri.
Selain itu, Asrorun meminta bagi yang sedang sakit untuk beribadah di tempat yang lebih privat. Bahkan untuk lokasi dengan kasus Covid-19 yang tidak terkendali misalnya, ia menuturkan shalat Jumat dan kegiatan ibadah massif lainnya bisa dihentikan sementara waktu sampai kondisi berjalan normal.
“Kalau masih berada di kawasan penularan yang terkendali, bisa beribadah secara bersama. Namun tetap menjaga kesehatan,” terangnya.
Baca juga: Demokrat Temui Anies, Pengamat: Penjajakan Pilpres 2024 dan Muluskan Karir AHY
Sementara itu, pasien positif virus Corona (COVID-19) yang meninggal dunia di Indonesia bertambah. Per hari ini, total terdapat 25 pasien yang meninggal.
“Maka total kasus kematian 25, total kematian itu adalah 8 persen dari pasien yang kita rawat,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (19/3/20).
Yuri menjelaskan, dari 25 pasien yang meninggal itu, 17 di antaranya berada di DKI Jakarta, sedangkan tiga pasien berada di Jawa Tengah.
Selanjutnya, masing-masing satu pasien ada di Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Utara, dan tidak ada perubahan dari data terakhir pada 18 Maret 2020.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Mendadak Temui Erick Thohir, Siap Susul Ahok Jadi Bos BUMN?