TIKTAK.ID – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menuding acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) menjadi unjuk kekuatan baru para pihak pengusul perpanjangan masa jabatan presiden.
Menurut Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, sejumlah manuver dalam gerakan itu termasuk terorisme konstitusi. Untuk itu, dia mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diam dan terkesan main dua kaki dalam menanggapi wacana tersebut.
“Gerakan ‘terorisme konstitusi’ ini terus bergulir lantaran Jokowi tidak bersikap tegas, justru terkesan bermain dua kaki,” ungkap Kamhar, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (31/3/22).
Baca juga : Soal Keturunan PKI Boleh Masuk TNI, Pakar: Langkah Progresif!
Kamhar pun menilai acara Silatnas Apdesi yang belakangan ramai karena seruan Jokowi tiga periode, adalah cara lain dari para pihak pengusung wacana tersebut. Dia mengklaim sampai saat ini setidaknya terdapat dua skenario yang sudah digunakan untuk memperpanjang masa jabatan.
Kamhar menjelaskan, pertama, masa jabatan presiden ditambah sampai tiga periode dengan pelaksanaan Pemilu tetap sekali dalam lima tahun. Dia menyebut wacana itu sudah bergulir sejak 2019 pascaPilpres. Kedua, lanjutnya, Pemilu ditunda, tapi masa jabatan Presiden ditambah tiga tahun, seperti yang belum lama ini diusulkan oleh Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
“Ini menjadi semacam unjuk kekuatan, karena sebelumnya gagal menggunakan beberapa Ketua Umum Parpol koalisi untuk mewacanakan kepentingan ini,” terang Kamhar.
Baca juga : Waketum Demokrat Sebut Luhut seperti Perdana Menteri, Jubir: Opini Sesat!
Kemudian Kamhar menganggap usai mandek dengan dua manuver awal, kini para pengusung wacana perpanjangan masa jabatan presiden masuk melalui Apdesi. Kabarnya, kata Kamhar, mereka juga bakal memakai perangkat di tingkat kabupaten dan kota.
“Saat ini masuk lewat asosiasi pemerintah desa. Selain itu, mulai beredar informasi mereka akan menggunakan asosiasi pemerintah kabupaten dan sebagainya untuk menggolkan agenda ini,” jelas Kamhar.
Sementara itu, Presiden Jokowi telah buka suara untuk menanggapi seruan Apdesi agar dirinya lanjut tiga periode. Jokowi menyatakan semua pihak tetap harus patuh terhadap konstitusi terkait dukungan untuk menjabat tiga periode.
Baca juga : Survei LSI: Ganjar Ungguli Prabowo, Warga Jatim Lebih Pilih Capres Merakyat
“Yang namanya keinginan masyarakat, teriakan-teriakan seperti itu kan sudah sering saya dengar. Namun konstitusi kita sudah jelas, sehingga kita harus taat dan patuh terhadap konstitusi,” tutur Jokowi melalui keterangan tertulis Sekretariat Presiden, pada Rabu (30/3/22).