
TIKTAK.ID – Apriyani Rahayu saat ini menjadi pebulutangkis ganda putri nomor satu di Indonesia. Berpasangan dengan Greysia Polii, ia menjadi salah satu atlet unggulan dalam Olimpiade Tokyo.
Namun jauh sebelum tampil sebagai atlet profesional, Apriyani ternyata telah menempuh berbagai tempaan dalam mengarungi kariernya dalam olahraga bulutangkis.
Berasal dari salah satu desa di Sulawesi Tenggara, Apriyani layaknya anak-anak seusianya yang senang bermain, pun cenderung berperilaku tomboi. Selain menyukai olahraga sepak bola, ia juga gemar bulutangkis.
Orang tuanya, Ameruddin dan Sitti Jauhar, yang memandang minat Apriyani bermain pukul-memukul shuttlecock berupaya agar anaknya bisa punya raket. Sebab, orang tuanya bukan dari keluarga yang mapan ekonominya.
“Nah, waktu itu Bapak belum dapat beli raket, jadi dibikin kayu, bulat dan dibentuk begitu. Jadi ada pohonnya begitu di daerah saya. Sebelumnya itu, pakai kayu, sesudah itu ada bekas raket, baru senarnya pakai tali pancingan. Tetapi enak-enak saja karena masih kecil kan,” jelasnya saat live Instagram dengan PBSI, seperti dilansir Detik, Sabtu, (25/7/20).
Bagi Apriyani, saat itu dia belum terpikir bakal menjadi atlet bulutangkis. Hingga selanjutnya dia tergabung ke sebuah klub kecil di daerahnya dan mulai sari sanalah minatnya muncul dan terasah.
“Mulanya dari hobi. Saya enggak lihat siapa-siapa yang main. Saya tahunya Susy Susanti. Hanya ramai doang, namun mukanya tak pernah lihat. Jadi sekadar hobi, orang tua juga mendukung, ya berjalan saja,” sambung Apriyani Rahayu.
Saat ini, atlet berumur 22 tahun itu menuai upaya yang telah ia lalui berkat dukungan orang tuanya. Dia diundang turut serta dalam Pelatnas dan saat ini menjadi unggulan bulutangkis Merah Putih di berbagai perebutan medali.
Hal tersebut terbukti dengan nama Apriyani Rahayu tercatat melambung saat ditandemkan pertama kali dengan Greysia Polii. Dia meraih medali emas pada turnamen Thailand Open Grand Prix Gold 2017, itu pun masih sekitar sebulan sebagai pasangan ganda putri. Dia pun jawara pada Prancis Open 2017, India Open 2018, dan teranyar sebagai peraih medali emas pada SEA Games 2019 di Filipina.
“Saya bangga namun enggak mau yang bagaimana. Saya memang telah masuk Pelatnas tapi kan titiknya bukan di sana saja, ada yang hendak digapai. Ya saya bangga dengan diri saya,” sebutnya.