TIKTAK.ID – Selama ini, media sosial sudah sering disebut sebagai biang kerok masalah kesehatan mental dan kesehatan mata. Namun siapa sangka, berdasarkan penelitian terbaru dari Tel Aviv University, ternyata terlalu sering buka Instagram, Facebook, TikTok, dan media sosial lainnya bisa menyebabkan masalah gigi.
Para peneliti mengaku telah menemukan korelasi langsung antara ketergantungan perangkat dan dua penanda stres dan kecemasan, yakni gigi bergemeretak dan nyeri rahang. Orang yang ketergantungan pada medsos juga akan mengalami gangguan tidur dan masalah mata.
“Kami yakin gejala ini terkait dengan FOMO (Fear Of Missing Out), atau takut ketinggalan,” ujar Pessia Friedman-Rubin, dari sekolah kedokteran gigi Universitas Tel Aviv, seperti dikutip CNN Indonesia dari Times of Israel.
Menurut Pessia, orang-orang terus-menerus menggunakan ponsel mereka untuk memeriksa WhatsApp, Facebook, dan aplikasi lain, karena khawatir akan melewatkan sesuatu. Hal itu bisa menciptakan siklus ketergantungan yang semakin besar pada ponsel.
“Kemudian mengarah pada perasaan stres dan kecemasan, dan perasaan bahwa seseorang mungkin menulis sesuatu di media sosial dan saya akan melewatkannya sehingga tidak tahu apa-apa. Singkatnya, ponsel sebenarnya bisa menyebabkan banyak orang stres, dan kami melihat manifestasi fisik dari hal ini,” imbuh Pessia.
Berdasarkan studi yang melibatkan 600 orang, berusia 18 hingga 35 tahun itu, 45 persen pengguna ponsel pintar mengklaim memiliki kebutuhan sedang sampai tinggi untuk selalu melihat ponselnya. Dari data itu, 50 persen di antaranya menyatakan ponsel mereka menyebabkan tingkat stres sedang sampai tinggi.
Sedangkan pengguna ponsel biasa (kosher phone), hanya 22 persen yang merasa perlu untuk selalu “stand by” dekat ponsel, dan hanya 20 persen yang menilai ponselnya menyebabkan stres.
Pada penelitian yang sudah dilakukan Peer Review dan akan segera diterbitkan di Jurnal Quintessence International itu, para peneliti menyimpulkan kejadian kebiasaan cemas jauh lebih tinggi di antara pengguna smartphone.
Terdapat sekitar 24 persen dari pengguna smartphone yang melaporkan menggeretakkan gigi pada siang hari, dan 21 persen pada malam hari. Sementara pengguna ponsel biasa (kosher phone) angkanya jauh lebih kecil, yakni hanya 6 persen yang menggeretakkan gigi di siang hari, dan 7,5 persen pada malam hari.