Dewan Pembina merupakan jajaran elit partai yang terdiri dari 40 kader Gerindra yang segala aktivitas dan pengambilan keputusannya dipimpin langsung oleh Prabowo. Di Dewan Pembina inilah keputusan strategis biasanya diambil, sementara Sandi termasuk orang penting selain Prabowo yang suaranya ikut menentukan. Bukan hanya dalam menentukan pejabat publik seperti posisi Wakil Ketua DPR dan calon menteri yang bakal ditunjuk partainya belum lama ini, melainkan juga dalam keputusan strategis lain di internal Gerindra. Setidaknya itulah peran dan posisi Sandi di sisi Prabowo dan Gerindra.
Kini, saat Prabowo sudah resmi menjabat Menteri Pertahanan RI, dan posisinya sebagai Ketua Umum Gerindra dikhawatirkan tak bisa berjalan efektif dan optimal seperti sebelumnya, muncullah nama Sandi sebagai calon pengganti Prabowo.
Pihak internal Gerindra, tampaknya tak masalah dengan wacana pergantian posisi Prabowo oleh Sandi. Karena mereka juga sadar, belum ada nama dan sosok lain yang hingga saat ini dinilai pantas menakhodai partai besutan Prabowo tersebut, dilihat dari sisi kapabilitas, popularitas, dan akseptabilitas publik semoncer Sandi. Apalagi jika Gerindra tak ingin kehilangan konstituen setianya dalam ajang kontestasi Pemilukada 2020, bahkan Pilpres 2024 mendatang. Itu sebabnya menggadang-gadang dan mendapuk Sandi untuk menggantikan Prabowo, bukan perkara terlarang diwacanakan sejak kini. Karena skenario itu bukan hanya bernilai strategis melainkan juga logis bagi Prabowo dan Gerindra ke depan