Menanggapi kasus ini, Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (CISSReC) Pratama Persadha menyatakan adanya kesalahan sistem dan perlunya pemeriksaan mutasi harian bank milik Pemprov DKI tersebut.
“Kemungkinan besar ada kesalahan sistem pada Bank DKI, buktinya rekening diambil berapapun tidak berkurang. Artinya, sistem ATM mutasi harian bank dan sistem pending lainnya harus diperiksa,” kata Pratama.
Baca juga: Dampingi Anies, Politisi Gerindra Diusulkan Jabat Wagub DKI
Selain memeriksa mutasi harian, Pratama juga mengimbau kepada Bank DKI untuk melakukan digital forensik atau audit IT guna mengetahui celah keamanan sistem ATM mereka.
Tak kalah pentingnya, lokasi mesin ATM untuk mengambil uang juga harus diperiksa.
“Perlu dilihat lokasi ATM tempat mengambil uang. Karena bisa jadi ada usaha dari pelaku untuk memanipulasi sistem. Salah satunya dengan cara manual, seperti mengganjal tempat keluar uang dengan gunting atau benda tajam lainnya,” jelas Pratama.
Baca juga: Suara Untuk Anies Berbuah Dana Hibah 1 Miliar
Diperlukan juga keterbukaan informasi dari pihak Bank DKI terkait apa yang terjadi agar para nasabahnya tidak resah dan menurun kepercayaannya.
“Pihak Bank DKI harus terbuka agar tidak menimbulkan keresahan nasabahnya. Kejadian serupa bisa juga terjadi di tempat lain, maka pemeriksaan sistem dan mutasi harian sangatlah penting,” tegasnya.