Para guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menganggap institusi dan fasilitas kesehatan kita tidak bakal mampu mengatasi pertambahan pasien yang masif karena Covid-19. Anda sepakat?
Fasilitas rumah sakit tidak akan mampu mengatasi ledakan (jumlah) orang sakit karena Covid-19. Maka, yang harus dikerjakan adalah pencegahan yang efektif, yaitu physical distancing dan screening masif dan serentak. Dengan begitu, akan jelas mana yang positif dan negatif Covid-19.
Screening harus menggunakan swab test yang sesuai dengan virus kita, setara dengan pemeriksaan menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction), tapi langsung bisa dibaca (hasilnya). Yang menggunakan metode ini Korea, Singapura, Middle East. Kita belum punya. Tapi, (alat) rapid test yang dibeli harus dilihat juga. Ada risikonya karena virusnya memang tidak sama.
Selain itu, membuat isolasi mandiri. Itu untuk yang positif asimtomatik dan akan mengurangi penderita berat. Membuka rumah sakit yang menampung banyak pasien baik, tapi harus disertai infrastruktur yang betul.
Baca juga: Jokowi Beberkan Ancaman Krisis Pangan Dunia Akibat Covid-19, RI Gimana?
Hari-hari ini, DKI Jakarta dengan fasilitas dan infrastruktur kesehatan relatif komplet saja kewalahan. Kondisi daerah tentu bakal lebih parah. Solusinya apa?
Memang infrastruktur kesehatan kita tidak akan bisa menampung penderita Covid-19 bila cara pencegahannya masih seperti ini.
Jokowi telah menetapkan status darurat kesehatan masyarakat dan mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk meredam wabah Covid-19. Anda menilai itu cukup?
PSBB baik bila dijalankan dengan disiplin, tapi itu tidak akan efektif bila tidak disertai screening masif serentak dengan swab rapid test yang sesuai dengan virus kita.
Anda sepakat tidak perlu karantina wilayah atau lockdown?
Tidak perlu lockdown. Keputusan politik Pak Jokowi sudah tepat karena lockdown akan berdampak buruk terhadap kondisi sosial, politik, dan ekonomi, sedangkan untuk dampak kesehatannya tidak akan banyak berbeda dengan PSBB.
Lockdown risiko ekonominya pasti lebih berat dari PSBB, sedangkan risiko politiknya, bisa-bisa kita kehilangan kedaulatan bangsa. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 hanya dengan screening massif dan serentak, di samping pemberlakuan PSBB. Kemudian, yang positif diisolasi.
Halaman selanjutnya…