
TIKTAK.ID – Belakangan ini, program diet artis Tya Ariestya menuai banyak kontroversi. Pasalnya, program diet tersebut menganjurkan untuk “membuang” kebiasaan makan sayur demi menurunkan berat badan.
Merespons hal itu, dokter gizi Fiastuti Witjaksono mengatakan bahwa pola diet ala Tya Ariestya tidak tepat.
“Pertama, seratnya tidak ada. Hal itu akan membuat susah BAB, kalau enggak makan sayur dan harus makan yang lain karena kenyangnya terasa kurang,” ujar Fiastuti, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Fiastuti menilai konsumsi sayuran adalah hal penting, termasuk untuk diet menurunkan berat badan.
“Sayur itu mengandung banyak nutrient. Pertama mengandung serat, dan kedua, tiap sayur punya komponen tertentu,” terang Fiastuti saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (2/3/21).
Fiastuti menyebut serat dalam sayuran adalah serat tidak larut, yang berfungsi membentuk massa feses. Oleh sebab itu, jika banyak makan sayuran, massa feses akan cepat memenuhi usus, dan merangsang usus untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan. Hal itulah yang membuat sayuran membantu saluran pencernaan berfungsi dengan optimal.
“Sudah ada banyak penelitian yang membuktikan orang yang tidak makan sayur akan mudah kena penyakit, kolesterol tinggi, gula tinggi. Selain itu, orang yang tidak makan sayur dan buah, berpotensi mudah terkena penyakit jantung,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ika Setyani, ahli gizi dari Mayapada Hospital Kuningan.
“Sayur itu merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral. Jadi kalau menghilangkan sayur dalam tubuh, akan menyebabkan tubuh kekurangan serat, vitamin, dan mineral yang ada di dalam sayur,” tutur Ika, Selasa (2/3/21).
Ika menjelaskan, serat dalam sayur tidak hanya berfungsi untuk melancarkan pencernaan, melainkan juga untuk mengikat lemak.
Menurutnya, di dalam tubuh, serat dari sayur dan buah juga akan membentuk viskus (larutan kental) yang berfungsi membuat proses pengosongan lambung jadi lebih lama dan membuat perut kenyang lebih lama. Pada akhirnya, kata Ika, konsumsi serat sayur dan buah akan mengurangi keinginan makan.
“Kalau ingin mengambil serat dari buah bisa aja, tapi kalau esensinya buat menurunkan berat badan ya tidak cocok. Sebab, kalori buah itu lebih tinggi daripada sayur,” ucapnya.
Ika berpendapat prinsip diet bukan menghindari jenis makanan tertentu, melainkan mengatur jumlah makanan yang masuk ke tubuh. Dengan begitu, tidak akan menghilangkan salah satu dari zat gizi yang diperlukan tubuh.