Trump, yang tinggal dekat rumah sakit Elmhurst di New York City di Queens, mengatakan tidak ada yang bisa percaya bahwa para petugas menyiapkan truk kulkas sebagai kamar mayat sementara di luar rumah sakit. Trump mengatakan, New York “terlambat memulai” mitigasinya.
Kini New York City sedang menyiapkan beberapa rumah sakit darurat untuk menampung pasien virus Corona di Jacob K. Javits Center, di Central Park dan di lapangan tenis di Queens. Wali Kota New York Bill De Blasio mengatakan, kota itu bekerja sama dengan Pemerintah Federal, industri perhotelan dan berbagai bisnis lainnya untuk mengubah bangunan lain menjadi fasilitas medis.
Data Departemen Kesehatan New York mencatat lebih dari 1.000 orang di New York City telah meninggal akibat virus Corona.
“Ini akan menjadi tiga minggu paling berat yang pernah kita alami di negara ini,” kata Trump. “Saya ingin sesedikit mungkin orang yang meninggal. Dan hanya itu yang sedang kami kerjakan.”
Baca juga: Ekonomi Jatuh Akibat Corona, Menteri Keuangan Negara Bagian di Jerman Bunuh Diri
Sementara itu, Koordinator Gugus Tugas virus Corona Gedung Putih, Dr. Deborah Birx dan Dr. Anthony Fauci mengatakan mereka masih memproyeksikan antara 100.000 dan 200.000 kematian di Amerika dengan puncak kematian pada dua minggu ke depan. Bahkan, sebuah slide yang disajikan pada konferensi pers menunjukkan angka sebanyak 240.000 kematian.
“Sangat serius, kita harus siap untuk itu,” kata Fauci, yang juga duduk di Gugus Tugas. “Ini akan sulit, tidak ada yang menyangkal bahwa kita sedang melalui masa yang sangat sulit sekarang.”
Fauci dan Birx, keduanya mengatakan mereka berharap bahwa upaya mereka akan mengurangi korban meninggal, terutama di wilayah hotspot seperti New York dan New Jersey. Mereka juga berusaha mencegah wabah baru muncul di daerah lain di negara ini.
Halaman selanjutnya…