
TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui telah memerintahkan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono agar berhati-hati dalam membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.
Jokowi menegaskan bahwa dirinya ingin keselamatan Philip yang merupakan WN Selandia Baru menjadi prioritas dalam misi penyelamatan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
“Tadi malam kita mengadakan rapat internal, dan salah satunya membahas hal itu. Yang paling penting dengan penuh kehati-hatian, sehingga tetap keselamatan menjadi yang utama,” ujar Jokowi setelah peresmian Papua Youth Creative Hub di Jayapura, pada Selasa (21/3/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Digadang-gadang Jadi Cawapres, Apa Saja Keunggulan Erick Thohir?
Kemudian Jokowi memberi perintah kepada TNI dan Polri untuk mengamankan penerbangan di wilayah pegunungan Papua. Akan tetapi, ia enggan membeberkan perintah terkait hal itu.
“Tadi malam telah kita bicarakan mengenai hal itu, nanti ditanyakan kepada Kapolri atau ke Panglima,” tutur Jokowi.
Untuk diketahui, pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disandera oleh OPM sejak Selasa (7/2/23). Penyanderaan tersebut dilakukan setelah Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyerang dan membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Apro.
Baca juga : Capres PDIP Bakal Diumumkan Megawati pada April, Hasto Beri Penjelasan
Sementara itu, Menko Polhukam, Mahfud MD mengaku TNI dan Polri sudah hampir menyerbu markas OPM. Namun dia menyebut Pemerintah mengurungkan niat tersebut demi keselamatan Philip.
Sebelumnya, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menyatakan penyelamatan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dengan pendekatan persuasif. Dia pun mengaku enggan melakukan pendekatan militer dalam upaya pembebasan Philip.
“Kemudian tadi pilot (Susi Air) kita akan melaksanakan secara persuasif. Kita tidak ingin ada korban jiwa, baik masyarakat maupun pilot, sehingga tetap kita laksanakan dengan cara persuasif,” ucap Yudo dalam jumpa pers pada Senin (20/3/23).
Baca juga : Anies Ungkap Kenapa Politik Identitas Tak Bisa Dihindari
Di sisi lain, Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan menilai perlu adanya tenggat penyelesaian masalah ini. Pasalnya, dia mengatakan usai lebih dari satu bulan sejak peristiwa pembakaran dan penyanderaan tersebut berlangsung, tapi tak kunjung ada tanda-tanda akan selesai.
Meski begitu, Syarief Hasan mengapresiasi sikap tegas panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono yang menolak bantuan asing menangani persoalan ini. Dia menganggap panglima juga harus berani menetapkan tenggat kapan penyanderaan terhadap Pilot Susi Air itu akan diselesaikan.
“Saya dengar Polri dan TNI kita tengah bekerja. Namun masyarakat juga perlu tahu, kapan hasilnya akan diketahui, karena informasi seperti ini juga perlu dikomunikasikan kepada masyarakat,” jelas Syarief Hasan dalam keterangannya, Selasa (21/3/23), mengutip detik.com.