TIKTAK.ID – Wakil Presiden, Ma’ruf Amin mengungkapkan terdapat beberapa pihak yang memanfaatkan penanganan pandemi Virus Corona (Covid-19) untuk alat membangun ketidakpercayaan atau dengan kata lain distrust terhadap Pemerintah.
Hal itu disampaikan dalam acara “Khataman Shalawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa dari Wabah” secara daring, Senin (26/7/21).
“Isu Covid, isu kesulitan ekonomi ini oleh pihak-pihak tertentu dijadikan upaya sebagai men-distrust, memberikan ketidakpercayaan kepada Pemerintah,” ujar Ma’ruf dalam sambutannya, Senin (26/7/21).
Baca juga : Luhut Ungkap Data Penyebaran Covid Varian Delta Terparah di Indonesia
Dalam acara peringatan Milad ke 46 Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma’ruf juga menghendaki semua jajaran MUI dari pusat sampai daerah berperan aktif mencegah supaya jangan terjadi adanya kelompok yang memakai isu Covid-19 serta kesulitan ekonomi sebagai lontaran distrust.
“Jangan sampai terdapat kelompok yang menggunakan isu Covid-19 dan kesulitan ekonomi dalam rangka membangun, mengobarkan distrust, ketidakpercayaan kepada Pemerintah,” lanjutnya.
Lantaran itulah, bagi Ma’ruf, selain mengatasi wabah, menjaga keselamatan negara dari hal-hal tersebut juga perlu dilakoni. Lantaran, pihak-pihak tersebut bahkan mengeksploitasi isu Covid untuk alat membangun ketidakpercayaan terhadap Pemerintah.
Baca juga : Desak Jokowi Segera Cabut Revisi Statuta UI, Dewan Guru Besar UI: Cacat Materil
“Saya ingin sampaikan juga, selain kita menjaga, mengobati, menjaga daripada wabah, yang bahayanya sangat kemana-mana, yang kita perlu jaga juga merupakan keselamatan negara secara lebih besar,” sebut Ma’ruf.
“Dari apa? Dari upaya-upaya orang yang menjadikan wabah, mengeksploitasi wabah Covid ini, serta kesulitan ekonomi dijadikan alat supaya membangun distrust terhadap Pemerintah,” sambungnya.
Menurut Ma’ruf, seluruh pihak juga berhadapan dengan tantangan ekonomi, sampai penyebaran informasi yang cepat bergulir, di samping pandemi Covid itu sendiri.
Baca juga : Sesalkan Provokasi dan Agenda Politik Saat Negara Kesulitan Hadapi Pandemi, PBNU: Tidak Bermoral
Penyebaran arus informasi ini, kata dia, membanjiri semua saluran media masyarakat. Meski begitu, informasi yang tersebar itu pun tak semuanya benar.
“Ini semua menunjukkan, bahwa kita selama menghadapi Covid, kita turut menghadapi goncangan-goncangan ekonomi, kita turut menghadapi informasi-informasi yang membanjiri di berbagai saluran media. Dan itu ada yang benar, ada yang tak benar,” terangnya.
Seperti diketahui, beberapa pakar memandang penanggulangan pandemi selama 1,5 tahun tidak begitu baik disebabkan kenaikan kasus positif serta kasus kematian masih terjadi. Para pakar pun menilai Pemerintah sengaja menjadikan kepentingan ekonomi sangat dominan daripada kepentingan kesehatan.