TIKTAK.ID – Sudah kurang lebih 84 tahun Olympus berkiprah di bisnis kamera analog dan digital. Kini Olympus memutuskan menjual divisi bisnis kamera Olympus, termasuk sahamnya, ke perusahaan Jepang lainnya, yakni Japan Industrial Partners (JIP).
Pasalnya, perusahaan asal Jepang itu semakin tergerus oleh ponsel pintar atau smartphone. Selain itu, divisi kamera Olympus mengalami kerugian selama tiga tahun berturut-turut (hingga tahun fiskal yang berakhir Maret 2020) digadang-gadang sebagai latar belakang keputusan tersebut.
“Hari ini Olympus Imaging Business sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Japan Industrial Partners (JIP),” ujar pihak Olympus dalam keterangan resmi, seperti dilansir Kompas.com.
“Kami percaya ini keputusan yang tepat untuk melestarikan warisan merek (Olympus), produk, dan nilai yang tertuang dalam teknologi kami,” lanjutnya.
Melalui penandatanganan MoU, pihak Olympus dan JIP nantinya bakal membahas sejumlah perjanjian terkait operasi bisnis kamera Olympus untuk kemudian hari.
Perjanjian yang berdasarkan dokumen MoU tersebut akan difinalisasi pada 30 September mendatang, dan kedua pihak ditargetkan bakal mencapai kata sepakat pada akhir 2020.
Meski begitu, konsumen kamera Olympus tak perlu khawatir. JIP nantinya bakal melanjutkan bisnis kamera di bawah merek Olympus, serta tetap menyediakan layanan after-sales bagi para konsumennya.
Tak hanya itu, perusahaan induk Olympus Corporation juga bakal berjalan sebagaimana mestinya dan masih dipegang oleh Olympus sendiri. Olympus memang dikenal sebagai pembuat alat-alat kebutuhan medis yang mengandalkan lensa optic, seperti mikroskop hingga endoskop.
Perlu diketahui, Japan Industrial Partner (JIP) merupakan perusahaan ekuitas swasta asal Jepang yang didirikan sejak 2000. Perusahaan tersebut dikenal dengan kebolehannya yang konon bisa menyulap aneka bisnis yang merugi menjadi bisnis yang menguntungkan lewat restrukturisasi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari DigitalCameraWorld, Kamis (25/6/20).
Kemudian pada 2014 lalu, JIP juga dikabarkan sempat membeli merek bisnis yang dijual Sony, yakni Vaio. Hal itu disebabkan perusahaan pembuat merek PlayStation tersebut kala itu dikabarkan ingin fokus pada industri mobile.