Pada 2003, seorang pengawai badan pengungsi PBB warga Prancis, Bettina Goislard dibunuh dua anggota Taliban. Pada 2012 seorang mantan tentara Afghanistan membunuh lima tentara Prancis dan melukai 13 lainya di provinsi Kapisa.
Prancis “dengan tegas menentang pembebasan individu yang dihukum karena kejahatan terhadap warga negara Prancis, terutama tentara dan pekerja kemanusiaan,” kata Kementerian Luar Negeri negara itu, Sabtu lalu.
“Karena itu kami meminta pihak berwenang Afghanistan untuk tidak melanjutkan pembebasan para teroris ini.”
Sementara, Perdana Menteri Australia Scott Morrison pekan lalu mengatakan bahwa dia telah melobi Afghanistan terkait pembebasan seorang mantan tentara Afghanistan yang membunuh tiga mitra Australia.
Baca juga: Tak Diketahui Senat dan Publik, Tentara AS Kuasai Separuh Benua Afrika
Presiden Ashraf Ghani sendiri telah memperingatkan bahwa 400 tahanan Taliban itu adalah “bahaya bagi dunia”.
Sedangkan Taliban mengatakan bahwa mereka bersedia memulai pembicaraan damai “dalam seminggu” setelah semua 400 tahanan dibebaskan, dan menyalahkan Kabul menunda perundingan.
“Masalahnya terhenti karena pihak lain tidak membebaskan tahanan yang tersisa meskipun mereka sudah berjanji,” kata Juru Bicara Politik Taliban, Suhail Shaheen kepada AFP.
Pembebasan 400 tahanan anggota Taliban adalah bagian dari pertukaran tahanan yang secara keseluruhan disepakati pada Februari lalu antara Taliban dan Washington sebagai prasyarat untuk pembicaraan damai.