TIKTAK.ID – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo diketahui menjadi kandidat calon presiden (Capres) 2024 terkuat versi survei Poltracking Indonesia yang diumumkan pada Senin (25/10/21).
Melalui survei yang dilakukan pada periode 3 hingga 10 Oktober 2021 dengan memakai metode multistage random sampling tersebut, Ganjar berhasil menempati urutan teratas dari 15 nama yang ditanyakan.
Elektabilitas Ganjar dalam survei itu memperoleh angka 22,9 %. Posisi elektabilitas Ganjar itu pun jauh di atas rekan separtainya yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR, yakni Puan Maharani. Puan berada di urutan kedelapan dengan perolehan elektabilitas 1,9 %.
Baca juga : Risma Sebut Makam Bung Karno Belum Pernah ‘Dirawat’ Sejak Diresmikan Tahun 1979
Kemudian berdasarkan sisi popularitas dan tingkat kesukaan, Ganjar Pranowo juga berada jauh di atas Puan Maharani. Tingkat popularitas Ganjar mencapai 60,4 %, dengan tingkat kesukaan 49,1 %. Sementara tingkat popularitas Puan Maharani 53,6 %, dengan tingkat kesukaan 29,1 %.
“Dalam pertanyaan terbuka (top of mind) Capres 2024, nama-nama yang terekam adalah Ganjar Pranowo (18,2%), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (17,1%), dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (10,2%),” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha AR melalui rilis survei bertajuk Evaluasi 2 Tahun Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Peta Politik Elektoral Pilpres 2024 yang digelar secara daring pada Senin (25/10/21), seperti dilansir Sindonews.com.
Hanta menjelaskan, hasil survei itu menjadi potret peta politik elektoral terbaru yang terekam pada saat pengambilan data survei. Namun dia mengatakan, pelaksanaan Pilpres masih cukup jauh hingga 2024. Oleh sebab itu, dia menduga masih akan terjadi berbagai dinamika, peristiwa, dan momentum politik yang berpotensi mengubah peta politik elektoral ke depan.
Baca juga : Ratusan Emak-Emak di Pekanbaru Deklarasi Sandiaga Capres 2024
Adapun jumlah sampel dalam survei tersebut yakni sebanyak 1.220 responden dengan margin of error (MoE) +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan mencapai 95%.
Sampel survei itu menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir.
Lebih lanjut, pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih lewat wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Data setiap responden pun diverifikasi secara ketat melalui perangkat teknologi komunikasi terbaru, demi menjamin kualitas dan kredibilitas hasil survei.