Namun berbeda dengan Johnny, saat diwawancarai wartawan setelah pertemuannya dengan para petinggi PKS, Surya Paloh justru bilang bahwa dalam politik segala hal bisa saja terjadi. Termasuk kemungkinan NasDem bekerjasama dengan PKS dalam posisi sebagai rival pemerintah.
Dapatkah statemen Paloh ditafsirkan sebagai kode keras untuk koalisi pemerintah? Atau jangan-jangan sebaliknya, jurus merapat Nasdem ke kubu PKS justru perintah langsung untuk membawa “titipan” kode halus Jokowi guna merangkul PKS dan meredupkan oposisi?
Baca Juga: Ini Penjelasan Wamenag Saat Terciduk Beri Like Konten Porno di Twitter
Apalagi di sisi lain, posisi PKS saat ini sedang bermasalah serius dengan Fahri Hamzah yang menuntut segera pembayaran ganti rugi 30 miliar berdasarkan perintah resmi pengadilan yang memenangkan Fahri 3-0 saat berperkara dengan PKS terkait pemecatan dirinya. Bahkan kabarnya, pengabaian kewajiban secepatnya membayar tunai Fahri, bisa berujung eksekusi sita lahan dan bangunan di Jalan Simatupang yang tak lain merupakan kantor pusat PKS saat menerima kedatangan rombongan Paloh tersebut.
Teka-teki berikutnya, mungkinkah kedatangan Paloh membawa misi “penyelamatan” kantor pusat PKS beserta seluruh asetnya, dengan imbalan PKS merapat ke kubu Jokowi? Bukankah seperti kata Paloh, dalam dunia politik apa saja bisa terjadi?
Baca Juga: Dicap Menteri Terkere Berharta 84 Juta, KPK Janji Verifikasi Ulang Suharso Monoarfa