Tak Lagi Kritis Lagi ke Pemerintah, Ahmad Dhani Tegaskan Dirinya Petugas Partai
TIKTAK.ID – Musikus sekaligus kader Partai Gerindra, Ahmad Dhani Prasetyo membeberkan alasannya tidak lagi kritis kepada Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Dhani berdalih bahwa dirinya merupakan petugas partai. Dia menilai petugas partai harus tegak lurus dengan instruksi dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Saya itu petugas partai, dan Partai Gerindra itu satu komando. Jadi saya menyatakan diri tegak lurus dengan Pak Prabowo,” ujar Dhani di Hedon Estate Dewa 19 Restography, Surabaya, pada Sabtu (23/12/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
Dhani mengakui kalau dulu ia begitu kritis ke Pemerintah. Buntutnya, kata Dhani, dirinya sampai dua kali masuk penjara akibat ujaran kebencian. Akan tetapi usai bebas dari penjara, Dhani mengatakan sempat diperintah Prabowo untuk sedikit tenang. Oleh sebab itu, Dhani menuruti sampai sekarang.
Baca juga : Target Indonesia Negara Maju 2045, Ganjar Gagas Program Satu Sarjana untuk Satu Keluarga Miskin
“Jadi apa yang menjadi perintah dari Bapak Prabowo, waktu itu keluar dari penjara pertama kali disuruh slow down dulu. Setelah itu memang enggak ada perintah lagi, namun saya tetap paham lah,” ucap Dhani.
Prabowo sendiri menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut, pencipta lagu “Roman Picisan” ini pun kembali menegaskan bahwa ia dan semua kader Partai Gerindra lainnya tentu akan menuruti perintah Prabowo. Dia menilai hal itu sudah jadi konsekuensi mereka karena menjadi kader.
Baca juga : Mahfud Pertanyakan Gagasan Muhaimin Soal Bangun 40 Kota Selevel Jakarta
“Kita seluruh kader Partai Gerindra yang tentu akan ikut apa kata chairman kita, kata dewan pembina kita. Itu yang akan kita ikuti hingga saat ini seperti itu, kecuali kalau saya bukan orang partai. Tapi wes kadung (sudah terlanjur) di Gerindra ya begitu,” terang Dhani.
Sekadar informasi, Ahmad Dhani sendiri saat ini tengah mengikuti kontestasi pemilihan legislatif untuk DPR RI, di daerah pilih Jawa Timur 1, meliputi Surabaya dan Sidoarjo. Sebelumnya, dia menyebut menyasar target perolehan suara dari generasi Z dan milenial yang jumlahnya mendominasi dibandingkan usia lain.
“Saya sasar kalangan anak muda, gen Z, millenial, yang masih belum menentukan pilihan. Beberapa teman-teman saya. Saya benar-benar menyasar kaum milenial, anak kelas tiga SMA yang memiliki hak pilih aja 65.000, belum fakultas tingkat satu, dua. Saya berharap 65.000 memilih saya semua,” kata Dhani kepada Suarasurabaya.net.