Komentar Esper, Rabu, terjadi setelah pejabat pertahanan mengatakan kepada CNN minggu ini bahwa ada ketidaknyamanan yang mendalam dan semakin meningkat di antara beberapa pihak di Pentagon. Ketidaknyamanan itu sudah dirasakan bahkan sebelum Trump mengumumkan pada Senin kemarin bahwa dia siap untuk mengerahkan pasukan tugas aktif jika para pemimpin lokal gagal meningkatkan upaya penegakan hukum.
Dari Rose Park di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa jika para pemimpin negara bagian atau kota menolak “untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti penduduk mereka,” maka dia akan melakukan pengerahan militer.
Baca juga: Eropa Dukung Unjuk Rasa Protes Kematian George Floyd, Warga Kulit Hitam Amerika
Esper dan Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley telah menghadapi banyak pertanyaan dan kritikan setelah komentar Trump di Rose Park itu. Tekanan kian memuncak saat Esper berada di ruang pertemuan di Pentagon, Rabu ini, ketika ia berusaha menjauhkan diri dari retorika Trump.
Sentimen di dalam Gedung Putih kepada Esper telah terjadi jauh sebelum peristiwa minggu ini, dengan Trump dan O’Brien memandang Esper tidak sepenuhnya berkomitmen pada visi Presiden untuk militer.
Seorang pejabat Amerika yang dekat dengan Esper dan akrab dengan pemikiran Gedung Putih mengatakan bahwa Menhan itu “ditusuk” oleh orang-orang di dalam Gedung Putih karena menyampaikan pandangannya pada Rabu ini, tulis CNN.