Sehingga masyarakat di Kabupaten Semarang bisa mendapatkan informasi sekaligus pemahaman yang lebih jelas, tentang kondisi terkini daerahnya dari ancaman penyebaran Covid-19 tersebut.
“Sehingga benar- benar paham apa yang harus dilakukan dan memiliki kemampuan untuk ikut mencegah,” tandas Bondan.
Terkait dengan kritik Ketua DPRD Kabupaten Semarang tersebut, Bupati Semarang Mundjirin pun segera meralat apa yang sudah disampaikannya sekaligus memohonkan maaf dalam forum tersebut.
Menurutnya apa yang dimaksudkannya lockdown memang tidak sama dengan apa yang dipersepsikan Ketua DPRD Kabupaten Semarang. Apa yang dimaksud dalam hal tersebut adalah adanya pemberlakuan pembatasan-pembatasan pada beberapa agenda yang berpotensi menjadi media penularan Covid-19. Seperti aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah, kegiatan- kegiatan dalam rangka memeriahkan peringatan HUT Kabupaten Semarang ke-449, yang memungkinkan dihadiri oleh orang banyak.
Termasuk juga kegiatan jalan sehat, apel akbar, kirab budaya HUT Kabupaten Semarang maupun pegelaran wayang kulit.
Baca juga: Sempat ‘Remehkan’ Corona, Kini Mahfud MD Hindari Temu Langsung dan Tatap Muka
“Kebetulan konteksnya, Pemkab Semarang sementara menangguhkan kegiatan- kegiatan tersebut sebagai antisipasi penyebaran Covid-19,” tegas Mundjirin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Semarang turut meliburkan aktivitas belajar di sekolah selama sepekan. Keputusan ini diambil guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di daerahnya tersebut.
Bupati Semarang Mundjirin mengatakan keputusan untuk meliburkan kegiatan sekolah selama sepekan ini dilakukan melalui Rapat Koordinasi Terbatas Forkompimda dan OPD dalam menyikapi pandemi Covid-19, di Rumah Dinas Bupati Semarang, akhir pekan kemarin.