
Ada dua teknologi yang digunakan untuk mewujudkan Neon. Pertama adalah “Core R3” -singkatan dari reality, real time, dan responsive- yang membuat Neon mampu merespon dengan cepat seperti manusia tulen.
Teknologi kedua disebut sebagai “Spectra” yang dipakai untuk membuat kecerdasan serta kemampuan belajar, emosional, dan menyimpan memori, seperti dihimpun KompasTekno dari Cnet, Kamis (9/1/20).
Baca juga: Atasi Kemacetan, Uber dan Hyundai Motor Kolaborasi Kembangkan Taksi Terbang
Neon didanai oleh Samsung dan merupakan bagian dari STAR Labs Samsung. Namun, sosok manusia virtual ini bukan produk Samsung. Ia juga tidak berhubungan dengan teknologi asisten digital Bixby yang ditanam di ponsel-ponsel sang pabrikan.
STAR Labs menyebut dirinya sebagai “pabrik masa depan yang independen, dengan misi mewujudkan fiksi ilmiah menjadi kenyataan”. Neon sendiri saat ini masih terus dikembangkan dan belum jelas kapan akan benar-benar “menyapa” manusia lewat berbagai medium tadi.
Namun, STAR Labs memiliki angan-angan indah untuk Neon saat sudah hadir kelak. “Ada jutaan spesies di planet kita, kami berharap akan menambah satu lagi,” ujar Mistry.
Baca juga: Benarkah Wajah Baru iPhone Keluaran 2020 dan 2021 Bakal Bebas Notch dan Tanpa Port?










