Ganjar pun meminta agar masyarakat turut mendoakan Eyang Noto, panggilan ibunda Jokowi, dari rumah masing-masing agar tidak terjadi kerumunan. Meskipun, lanjut Ganjar, pihak keluarga memahami keinginan masyarakat untuk memberi penghormatan terakhir untuk Eyang Noto.
“Keluarga akan sangat bahagia dan sangat menghormati jika masyarakat bisa mendoakan dari rumah, itu sudah sangat cukup sekali,” jelas Ganjar.
Sebelumnya, dalam jumpa pers di rumah duka, Jokowi mengatakan ibunya sudah berjuang melawan kanker selama empat tahun terakhir. Ia mengungkapkan, ibunya rutin berobat di RSPAD Gatot Subroto.
Baca juga : Istana Berduka, Sore ini Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia di Rumah Sakit Surakarta
“Tetapi memang Allah sudah menghendaki, atas nama keluarga besar saya ingin memohonkan doa agar segala dosanya diampuni Allah SWT dan husnul khotimah,” ucap Jokowi.
Pantauan lapangan, rumah duka dijaga ketat aparat TNI dan Paspamres. Akses masuk gang menuju kediaman Eyang Noto sudah ditutup sejak sore, dan awak media yang hendak meliput jumpa pers baru diperkenankan masuk sesaat sebelum jumpa pers dimulai.
Tak hanya itu, protokol kesehatan juga dilaksanakan ketat di kawasan rumah duka. Wartawan diharuskan membersihkan tangan dengan hand sanitizer dua kali, yakni di mulut gang dan sebelum memasuki area rumah duka.
Baca juga : Lho, APD dari China yang Diterima Anies Bertuliskan ‘Made in Indonesia’, Kok Bisa?
Selama jumpa pers, salah satu petugas juga berulang kali mengingatkan awak media untuk menjaga jarak agar tidak saling berdekatan.