Ia pun berharap, dengan adanya alat tersebut bisa menekan penyebaran Corona di Indonesia. Sebab, dengan menggunakan rapid test, bisa melakukan tes Corona secara massal.
“Walaupun rapid test bukan tes terakhir, tapi kalau dilihat positif bisa melangkah lebih jauh tes lab yang butuh 2 hari itu,” jelas Arya.
Dengan begitu, kehadiran alat tersebut dapat mengurangi antrian panjang pasien di rumah sakit.
Arya memastikan, jika izin sudah dikantongi, maka alat tersebut akan langsung diambil ke Hangzhou menggunakan pesawat Garuda. Ia memperkirakan alat itu dapat tiba ke Indonesia dalam waktu dua hari.
Meski begitu, Arya belum menerangkan secara rinci ke wilayah mana alat itu didistribusikan. Yang pasti, kata Arya, alat itu akan didistribusikan melalui BUMN. Arya juga belum membeberkan kisaran harga alat itu, namun ia mengatakan cenderung lebih murah ketimbang di RS.
Jika alat itu terbukti efektif membantu pasien, maka Pemerintah membuka peluang untuk kembali mendatangkan dari China.
Saat ini, Indonesia belum dapat memproduksi alat itu karena waktu yang cenderung terbatas sementara virus Corona telah menyebar.
Baca juga: Ternyata Rajin Bersihkan HP Bisa Cegah Virus Corona