
TIKTAK.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir baru saja memangkas jumlah direksi PT Pertamina (Persero). Ia memangkas sebanyak enam orang direksi, dari yang tadinya ada sebelas orang.
Meski begitu, Erick tidak mengubah posisi Direktur Utama (Dirut) Pertamina. Dilansir Detik.com, posisi Dirut tetap dijabat oleh Nicke Widyawati.
Berikut ini susunan direksi Pertamina setelah dipangkas oleh Erick Thohir.
1. Direktur Utama: Nicke Widyawati
2. Direktur Sumber Daya Manusia: Koeshartanto
3. Direktur Keuangan: Emma Sri Martini
4. Direktur Penunjang Bisnis: M Haryo Yunianto
5. Direktur Logistik & Infrastruktur: Mulyono
6. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: Iman Rachman
Baca juga : Komika Bintang Emon Sindir Vonis Kasus Novel Baswedan dengan Celetukan Kocak tapi Menohok
Namun Erick tidak mengubah posisi dewan komisaris. Artinya, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok tetap menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut).
Seperti diberitakan sebelumnya, nama Ahok sempat digadang-gadang menjadi Dirut Pertamina menggantikan Nicke WIdyawati.
Ketika diminta tanggapan mengenai kebijakan Erick yang memangkas jumlah direksi Pertamina, Ahok memilih irit bicara. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan berkomentar banyak, dan menyarankan bertanya langsung pada Dirut Pertamina atau Menteri.
Baca juga : Desak Jokowi Ambil Langkah Bela Palestina dari Pencaplokan Israel, Fadli Zon: Ini Mandat Konstitusi
“Bisa bertanya ke Dirut atau Menteri BUMN,” ujar Ahok singkat, Jumat (12/6/20).
Ketika ditanya lebih lanjut, Ahok kemudian menyarankan wartawan bertanya kepada menteri atau wakil menteri.
Sementara itu, Erick Thohir ingin memastikan agar semua BUMN fokus pada bisnis utamanya, serta program restrukturisasi. Ia mengatakan selain dua hal tersebut, ada Key Performance Indicator (KPI) yang hasilnya baik.
Baca juga : Sepakat dengan PA 212, PKS Bakal Calonkan Kadernya Sendiri di Pilpres 2024, Siapa Kira-kira?
“Apa yang terjadi di Pertamina, terdapat holding juga, bukan super holding Pertamina sebagai holding di mana punya sub-sub holding yang di holding itu direksinya harus 6 nggak boleh kebanyakan. Selain Dirut ada juga finance, human capital, dan corporate service,” kata Erick di kantornya, Jumat, (12/6/20).
Di sub holding ini, lanjut Erick, akan menggabungkan unit yang sangat banyak di Pertamina menjadi satu kesatuan unit bisnis. Ia mencontohkan pada sub holding upstream atau hulu. Ia menilai pada hulu banyak kebijakannya yang tidak seirama, salah satu buktinya adalah lifting minyak menurun.










