TIKTAK.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memanggil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok terkait video yang yang viral beberapa waktu lalu. Pertemuan tersebut dilakukan pada Kamis (17/9/20) di Kementerian BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjelaskan, dalam pertemuan itu Erick meminta Ahok memperkuat tim internal Pertamina. Ia menyebut kerja sama tim yang baik akan menjadi kunci untuk melakukan transformasi sesuai dengan arahan Kementerian.
“Jadi tugas Pak Ahok memang salah satunya melakukan transformasi di Pertamina dengan melibatkan tim yang ada di dalam agar semakin kuat. Jadi kerja sama tim itu diperkuat, dan dimintakan Pak Menteri kepada Pak Ahok,” ujar Arya, seperti dilansir CNBC Indonesia, Jumat (18/9/20).
Baca juga : Komisi 3 DPR RI Ajak Warga Jateng Perang Bersama Lawan Corona
Menurut Arya, dalam pertemuan tersebut baik Ahok maupun Erick melakukan tukar pikiran mengenai hal-hal dan informasi yang dilihat dari perusahaan tersebut. Ahok kemudian melaporkan kondisi Pertamina dari sudut pandangnya dan dinilai sebagai masukan yang baik.
Arya mengatakan peran Ahok ditempatkan di perusahaan tersebut memang untuk melakukan pengawasan di Pertamina sebagai perwakilan dari Kementerian.
“Pengawasan terhadap Pertamina adalah bagian dari tugas Pak Ahok,” terang Arya.
Baca juga : Poyuono Mulai Ungkit Lagi Pelanggaran HAM Prabowo, Habiburokhman: Orang Gak Paham Jangan Maksa Bicara Hukum
Ahok pun turut mengunggah pertemuannya dengan Erick melalui akun Instagram resminya, @basukibtp.
“Tadi sudah bertemu dengan Menteri BUMN. Kritik dan saran yang saya sampaikan pun diterima dengan baik oleh Pak Erick”, tulis Ahok dalam kutipan unggahan itu.
Lebih lanjut, dalam kesempatan itu Ahok mengaku akan menjaga pesan Erick untuk menjaga kekompakan teamwork dan terus melakukan transformasi BUMN.
Baca juga : Sikap PDIP Bela Ulah Ahok Ungkap Kebobrokan Pertamina, Ditentang 8 Fraksi Lain di DPR
Sebelumnya, dalam video yang diunggah di kanal YouTube dengan nama akun POIN beberapa hari lalu, Ahok mengungkapkan para direksi Pertamina ada yang bermain aman dengan melobi menteri. Ia juga mengklaim pergantian direksi di perusahaan dilakukan tanpa melalui komunikasi dengannya sebagai komisaris. Ia melanjutkan, hal itu dilakukan langsung oleh menteri melalui lobi-lobi yang dilakukan langsung oleh direksi.
“Dia mengganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya. Makanya saya sempat marah-marah juga. Jadi semua direksi lobinya ke Menteri, karena yang menentukan Menteri. Komisaris juga rata-rata merupakan titipan dari kementerian-kementerian,” ucapnya.