
Seorang anggota Parlemen Uni Eropa mengatakan bahwa Uni Eropa harus menghindari hak kekayaan intelektual perusahaan farmasi jika vaksin dikembangkan di luar blok itu. Hal ini memberi sebuah tanda baru kekhawatiran Uni Eropa tertinggal dalam perlombaan global menemukan vaksin untuk melawan virus Corona.
“Jika vaksin pertama kali dikembangkan di luar Eropa, kita harus melakukan segala yang mungkin dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin itu benar-benar tersedia untuk semua negara,” kata Peter Liese, yang merupakan anggota terkemuka dari Partai Persatuan Kristen Demokratik Jerman (CDU), kolega satu partai dengan Kanselir Angela Merkel.
Baca juga: Beijing Kecam Upaya AS Sanksi China Akibat Wabah Covid-19
“Kami mengandalkan dialog dan kerja sama, tetapi kami juga harus bersiap menghadapi kemungkinan orang lain menolak dialog dan kerja sama. Inilah sebabnya kami membutuhkan rencana B,” kata Liese.
Amerika Serikat dan China telah berhati-hati untuk mendukung kampanye pendanaan global yang dipromosikan oleh UE dengan mengumpulkan 8 miliar dolar untuk penelitian, pembuatan, dan distribusi kemungkinan vaksin dan perawatan Covid-19 pada bulan ini.
Liese meminta Pemerintah Uni Eropa dan Komisi Eropa untuk mempertimbangkan pengabaian berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia, sehingga memungkinkan negara untuk memproduksi obat generik tanpa persetujuan dari perusahaan farmasi yang telah mengembangkannya terlebih dahulu dan masih memiliki hak intelektual atasnya.










