Kali ini pejabat China melancarkan serangan balik. Mereka cukup agresif kepada pemerintah yang menyerukan penyelidikan independen terhadap wabah yang menewaskan lebih dari 250.000 orang di seluruh dunia dan membuat ekonomi dunia jatuh ke jurang resesi.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus menerus melemparkan tuduhan kepada China. Pekan lalu Trump mengatakan melihat bukti yang menghubungkan Covid-19 ke laboratorium virologi dengan keamanan maksimum di Wuhan. Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Beijing dengan memberlakukan tarif baru perdagangan.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo memperbaharui kritik atas penanganan wabah Beijing, pada Rabu.
“Beijing bisa membuat dunia tidak jatuh ke dalam kelesuan ekonomi global. Mereka punya pilihan tetapi -sebaliknya- China menutupi wabah di Wuhan,” kata Pompeo kepada wartawan.
Baca juga: Tanpa Uji Klinis Memadai, AS Nekat Gunakan Obat Anti Virus Remdesivir Lawan Corona
“China masih menolak untuk berbagi informasi yang kami butuhkan untuk menjaga orang tetap aman,” tambah Pompeo.
Selama akhir pekan ini, Pompeo terus menyatakan bahwa ada “bukti besar” yang menunjukkan bahwa virus Corona berasal dari lab di Wuhan.
Beijing tak tinggal diam. Pada hari yang sama, sekali lagi Beijing membalas klaim Pompeo, mengatakan dia “tidak memiliki bukti”.
“Saya pikir masalah ini harus diserahkan kepada para ilmuwan dan profesional medis, dan bukan politisi yang berbohong demi tujuan politik domestik mereka sendiri,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying pada konferensi pers di Beijing.