
TIKTAK.ID – Menjelang bulan Ramadan, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa agar tidak mudah tertular virus Corona. Ia juga menyarankan umat Muslim yang sedang sakit untuk tidak memaksakan berpuasa.
Kemudian Wiku membagikan sejumlah tips untuk meningkatkan imunitas selama melaksanakan puasa Ramadan.
- Mengatur pola makan
Wiku menilai imunitas bisa diperkuat dengan cara menjaga asupan makanan yang berkualitas, seperti makanan tinggi karbohidrat (nasi dan roti) sebagai sumber kalori. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak lupa mengonsumsi sumber protein yang berkualitas.
“Telur, ikan, atau daging harus dimakan setiap hari sebagai sumber protein, karena bisa membentuk imun dan jaringan tubuh lainnya. Sayur dan buah juga tetap harus dimakan dengan rutin agar mendapatkan mikronutrien esensial,” ujar Wiku dalam konferensi pers BNPB, Kamis (8/4/21), seperti dilansir detik.com.
Lantas saat berbuka puasa, Wiku mengimbau masyarakat agar tidak berlebihan dalam melahap makanan. Terlebih, kata Wiku, makanan yang tinggi lemak seperti gorengan, sebaiknya dihindari.
“Kurangi konsumsi gula dari takjil dan makanan penutup,” tutur Wiku.
- Berolahraga yang cukup
Wiku mengatakan, sebaiknya hindari melakukan aktivitas fisik yang berat saat berpuasa. Menurutnya, apabila ingin berolahraga, maka disarankan untuk memilih olahraga berintensitas ringan hingga sedang.
“Contohnya melakukan olahraga ringan secara rutin 3-5 kali seminggu atau olahraga intens dengan durasi yang singkat, kurang dari 30 menit dari biasanya. Hal itu untuk mencegah kelelahan berat,” terang Wiku.
“Tapi olahraga juga meningkatkan output cairan dari tubuh. Untuk itu, disarankan untuk melakukan olahraga setelah sahur, sebelum berbuka, atau 1-2 jam setelah berbuka,” imbuhnya.
Wiku pun menyarankan masyarakat untuk meningkatkan asupan cairan sebanyak 1,5-2 kali lipat dari biasanya untuk mencegah dehidrasi dan mengoptimalkan pembentukan daya tahan tubuh.
- Ikut vaksinasi
Ia menjelaskan, bagi umat Muslim yang masuk ke dalam prioritas vaksinasi Covid-19 tahap kedua, dapat tetap mengikuti vaksinasi meski sedang menjalani puasa Ramadan. Ia menyebut hal itu demi meningkatkan daya tahan tubuh, terutama dalam melawan infeksi virus Corona.
“Pembentukan imunitas itu bisa disempurnakan dengan pelaksanaan vaksinasi. Sesuai dengan arahan Kementerian Agama, vaksinasi tetap akan dilakukan mengingat berdasarkan pertimbangan khusus bahwa injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa,” ucap Wiku.
“Proses vaksinasi akan dilakukan sebagaimana vaksinasi saat bulan lainnya, agar dapat mencapai herd immunity dan target vaksinasi dari Pemerintah,” sambungnya.