“Orang lain, pariwisata misalkan udah lihat kita 2 juta kehilangan (wisatawan). Arab Saudi 7 juta kehilangan (wisatawan), dia juga umrah enggak peduli (dibatasi),” ucapnya.
Terkait kondisi itu, Syahganda menilai pemerintahan Jokowi memiliki struktur yang lemah.
Pemerintah dihantam banyak virus, dan bingung mau berbuat apa. Virus itu antara lain, virus Corona, virus Jiwasraya, virus Harun Masiku, virus Asabri, dan virus omnibus law.
Baca juga: Hadirin Tertawa Saat Jokowi Bahas Banjir Ibu Kota Baru, Kenapa?
Akibat virus dari dalam dan luar negeri itu, terang Syahganda, Jokowi akan kesulitan mencari uang untuk membiayai rezimnya.
Apalagi saat ini, Pemerintah sangat membutuhkan iventasi untuk pembiayaan pembangunan Ibu Kota Negara baru.
“Dalam teori organisasi, panic game itu karena struktur lemah, dan leadernya bakal jatuh. Jadi saya hitung-hitung, kalau Corona bisa enam bulan tidak ketemu vaksinnya, mungkin Jokowi di tahun ini, enam bulan lagi bakal jatuh,” terang Syahganda.
Baca juga: Ahok Disebut Calon Kuat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru Pilihan Jokowi, Benarkah?
Halaman selanjutnya…