TIKTAK.ID – Rutin berolahraga dengan porsi yang tepat, bisa menjadi salah satu cara mencegah serangan jantung. Aktivitas tersebut pun bisa menjaga tekanan darah, kadar gula darah, dan kesehatan secara keseluruhan.
Sebaliknya, kurang olahraga akan memperbesar risiko serangan jantung. Risiko itu akan semakin meningkat jika dibarengi gaya hidup tidak aktif bergerak, sering rebahan, banyak duduk, atau jarang jalan kaki.
Seperti dikutip Kompas.com dari British Heart Foundation, kebiasaan malas bergerak dan kurang olahraga bisa membuat lemak rentan menumpuk di pembuluh darah arteri. Lambat laun, kondisi itu membuat pembuluh darah arteri jantung tersumbat tumpukan lemak atau plak.
Hal itu mengakibatkan darah serta nutrisi penting tidak dapat mengalir lancar ke jantung, merusak otot dan mengganggu kinerja jantung, hingga memicu serangan jantung. Jantung sendiri merupakan otot yang perlu senantiasa dilatih supaya tetap kuat dan sehat.
Mengutip Healthline, jarang atau kurang olahraga berpotensi membuat otot jantung melemah dan mengecil, sehingga fungsi organ vital tersebut terganggu. Pasalnya, ketika sedang berolahraga, jantung memompa darah lebih banyak ke seluruh tubuh. Jantung yang kerap dilatih dengan olahraga juga mampu bekerja lebih efisien dengan tekanan minim.
Artinya, rutin olahraga tidak hanya memiliki manfaat mencegah serangan jantung, namun juga melancarkan peredaran darah dan menjaga tekanan darah supaya tetap stabil. Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kadar gula darah tinggi, dan berat badan berlebih juga termasuk faktor risiko serangan jantung yang mesti dikendalikan.
Demi mencegah serangan jantung dan menjaga kesehatan secara keseluruhan, Anda perlu melakukan olahraga rutin dengan porsi yang pas. American Heart Association menjelaskan, rutin olahraga selama 30 menit minimal lima kali seminggu mampu menjaga kesehatan sekaligus menurunkan risiko serangan jantung.
Anda tidak perlu olahraga berlebihan. Sebaiknya pilih jenis olahraga yang dapat dikerjakan setiap hari. Misalnya jalan kaki, jogging, naik turun tangga, renang, bersepeda, yoga, dan senam.
Menurut studi yang diterbitkan di Circulation, orang yang berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang selama 150 menit per minggu, punya risiko 14 persen lebih rendah terkena serangan jantung daripada orang yang jarang atau tidak pernah berolahraga.