![Deddy Sitorus Sebutkan 3 Kader PDIP Pengganti Jokowi](https://i0.wp.com/www.tiktak.id/wp-content/uploads/2020/01/Deddy-Sitorus-Sebutkan-3-Kader-PDIP-Pengganti-Jokowi.jpeg?resize=660%2C400&ssl=1)
TIKTAK.ID – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Deddy Sitorus mengklaim partai Banteng memiliki banyak kader potensial yang siap menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Deddy kemudian menyebut tiga nama kader potensial, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Hal itu diungkapkannya dalam menanggapi kelakar Jokowi yang menyebut Sandiaga Uno sebagai calon penggantinya pada pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, ucapan Jokowi itu bukan berarti sebuah sinyal dukungan.
“Tidak hanya Sandi yang berpeluang. Kami punya Ganjar, ada Mbak Puan, Bu Risma, ada banyak sekali,” ujar Deddy saat ditemui usai sebuah acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta, dilansir Tempo.co, Minggu (19/1/20).
Baca juga: Tak Hanya Jokowi, Kepala BIN Budi Gunawan Juga Sebut Sandiaga Uno Bakal Menangi Pilpres 2024
Meski begitu, Deddy menilai terlalu dini untuk bicara soal kandidat-kandidat pemilihan presiden 2024 saat ini. Pasalnya, Jokowi saja baru menjalani masa jabatan periode kedua selama tiga bulan.
“Terlalu jauh,” ucap anggota Komisi VI DPR RI ini.
Halaman selanjutnya…
Terlalu dini kader PDIP meresphon candaan Bapak Presiden sandiaga utk kandidat penggsnti beliau bila telah berahir masa Jabatan beliau sebagai Presiden.
Sebagai masyarakat biasa saya melihat ke 3 kader yg digadang diatas belum dapat di katakan diatas kemampuan Jokowidodo, bila itu jadi paradoks utk kesinambungan PDIP di Tampuk kepemimpinan, Sebaiknya di hitung dulu matang matang, Indonesia ini bukan hanya milik PDIP, masih banyak diluar PDIP yang memang akan bisa membawa peribaikan atau setidaknya untuk merawat dan mempertahankan hasil kinerja JOKOWI
Jadi PDIP jangan Gederasa atas yang di tampilkan dan diupayakan oleh Pribadi Jokowi sebagai Presiden.
Betul ketiga org yg digadang kita lihat juga kinerjanya yg dapat memenuhi harapan petdaerah kerjanya, akan tetapi untuk skop Indonesia yg luas denga ragam problemnya.
Jadi berhati hati lah PDIP dalam menentukan bila masi mengingin madih nomor 1
Ini merupakan pendapat dan mengikuti napas dunia Politik di Republik Indonesia.